"BAGI kabupaten tanpa kota utama yang dominan sebagai pusat bisnis dan pertumbuhan ekonomi, penajaman program pembangunan di Way Kanan memang harus fokus di desa!" ujar Umar. "Tapi, seperti umumnya pembangunan desa di negeri kita, banyak tangan turun dengan beraneka bantuan dilakukan secara meraba-raba, tanpa melihat proses, hasil atau eksesnya, karena yang dicatat sebagai prestasi jumlah bantuan yang dikucurkan, bukan keefektifan output-nya! Untuk itu, langkah awal Bupati Bustami Zainudin adalah mengintegrasikan semua bantuan dalam program terpadu sesuai prioritas kampung bersangkutan dengan fasilitator dan monitoring Pemkab!"
"Apa mungkin tertangani Pemkab sedemikian banyak kampung di kabupatennya?" tanya Amir.
"Pasti tak tertangani sekaligus!" jawab Umar. "Tahap pertama dari setiap kelompok sejumlah kampung dipilih satu sebagai kampung binaan untuk contoh bagi kampung sekitarnya! Dengan fasilitator Pemkab menggenapi semua bantuan itu menjadi satu miliar rupiah per kampung binaan, ketika semua kampung mendapat fasilitator sama nanti sudah lebih jelas tata kelola program dan arah penggunaan dananya oleh setiap kampung!"
"Inti program yang pasti untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat itu kira-kira apa?" kejar Amir.
"Mengembangkan ekonomi kampung guna menumbuhkan aneka jenis pekerjaan baru untuk menambah pendapatan, mengubah kebiasaan warga dari pekerjaan tunggal!" jelas Umar.
"Contohnya di sentra produsen gula kelapa, setiap orang menyadap, memasak, dan mencetak gulanya sendiri-sendiri! Padahal, hasil sadapan sepuluh orang bisa dimasak dan dicetak hanya oleh dua orang! Selain bisa lebih hemat kayu bakar, tenaga selebihnya bisa melakukan pekerjaan lain untuk menambah pendapatan! Atau satu gilingan tangan karet sheet cukup menangani produksi 10 petani, harga lebih tinggi dinikmati bersama!"
"Memperpanjang proses produksi hasil kebun guna menghasilkan produk akhir bernilai ekonomis lebih tinggi memang menciptakan jenis pekerjaan baru!" timpal Amir. "Itu bisa dilakukan juga untuk proses kopi petik merah agar grade produknya lebih tinggi, atau melabeli jaminan lada hitam organik bagi produk lada hitam Way Kanan—harganya di pasar internasional dua kali lipat dari lada hitam biasa!"
"Pokoknya banyak jalan ke Roma!" tegas Umar. "Tapi itu jika program pembangunan kampung diseriusi dengan cermat, tak asal turun tangan dengan cuma meraba-raba!" *** (Habis)
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Kamis, 25 November 2010
Way Kanan, Meretas Jalur Kemajuan! (2)
Label:
way kanan
Langganan:
Posting Komentar
0 komentar:
Posting Komentar