Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Obama Tiba, Eling dan Waspada! (2)


"OBAMA berhasil mengatasi krisis ekonomi negerinya yang memuncak saat ia terpilih, kini mulai tumbuh!" ujar Umar. "Namun, dampak krisisnya terlalu dalam, pengangguran nyaris dua digit, pemulihan terasa lamban! Ini membuat Partai Demokrat kalah dalam Pemilu DPR pekan lalu!"

"Apa artinya itu bagi kunjungan Obama?" sela Amir.

"Obama harus kompromis pada kapitalis besar negerinya yang bercokol di balik Partai Republik! Itu hal penting untuk eling dan waspada menerima Obama!" tegas Umar.

"Meski jumlah perusahaan raksasa AS di Indonesia tak lebih dari bilangan jari, eksplorasinya mendominasi kekayaan alam negeri kita dengan bagi hasil tak adil, tapi mereka nilai kurang besar juga!"


"Seperti kasus Blok Natuna D-Alpha, lokasi deposit gas terbesar dunia, bagi hasilnya nol persen buat Indonesia!" timpal Amir. "Meski kontrak ExxonMobil di Blok itu habis akhir 2005 dan telah dialihkan ke Pertamina dengan kebebasan cari mitra baru, usaha ExxonMobil untuk tetap eksis di Blok itu membuat Pertamina hingga kini belum menetapkan mitra baru!"

"Maka harus eling dan waspada, karena sektor energi dan sumber daya mineral masuk agenda utama kunjungan Obama!" tukas Umar. "Siapa tahu, solusi Blok Natuna dijadikan oleh-oleh terindah buat Obama!"

"Eling dan waspada juga perlu atas eksploitasi terhadap realitas Indonesia berpenduduk muslim terbesar dunia!" timpal Amir. "Obama diprediksi gagal janji mulai menarik pasukan AS dari Irak dan Afghanistan dua tahun sejak ia dilantik—tenggatnya tersisa 50 hari! AS justru menambah pasukan baru di Afghanistan! Untuk itu, Indonesia paling ampuh jika dijadikan kurir AS untuk membuat dunia Islam memahami kesulitan AS angkat kaki dari area ekspansi militernya! Artinya, jangan bangga jika Obama mendaulat Indonesia sebagai 'juru bicaranya' ke dunia Islam karena posisi Indonesia jadi dilematis—menjustifikasi hal yang merugikan dunia Islam!"

"Gelagat ke arah itu, sejak tak pernah tegas dan seriusnya sikap pemerintah Indonesia memprotes ekspansi AS ke Afghanistan dan Irak, mereduksi posisi ideal Indonesia di dunia Islam!" tegas Umar. "Posisi seharusnya, Indonesia tampil elegan sebagai juru bicara dunia Islam terhadap (dalam arti againts to) AS dan sekutunya! Sayang, posisi itu diambil Iran (ekstrem) dan Mesir (moderat)—sedang Indonesia ambivalen—fisik di dunia Islam, bayangannya di barisan AS—demi kepentingan nasional yang berorientasi neolib global!"

"Kunjungan Obama bisa memperkuat ambivalensi politik dunia Islam Indonesia!" timpal Amir. "Ambivalen, kanan-kiri oke akibat jatuh ke lain hati!" *** (Habis)


0 komentar: