"EMPAT relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang gugur terjebak erupsi terbesar Merapi akhir pekan lalu akibat lebih mengutamakan jiwa orang lain dari jiwanya sendiri, layak disebut pahlawan kemanusiaan!" ujar Umar. "Keempat relawan itu Ariatno, Samiyo, Supriyadi, dan Supriyanto, gugur di Dusun Glagaharjo, Umbulharjo, Cangkringan, 10 km dari Merapi saat mengevakuasi warga!"
"Kita doakan pengorbanan mereka diterima di sisi-Nya sebagai syuhada—pahlawan!" sambut Amir. "Kita ucapkan turut berdukacita pada keluarga besar Tagana di seantero negeri, semoga diberi ketabahan atas musibah ini! Selanjutnya menarik pelajaran dari peristiwa itu, karena negeri kita rawan bencana, peran Tagana ke depan relevan!"
"Pelajaran terpenting, gugur itu sudah takdir! Tapi banyak pahlawan menerima tanda jasa semasih hidup—
living hero!" tegas Umar. "Untuk itu, tanpa mengurangi arti pengorbanan relawan yang gugur, para relawan Tagana yang bisa kapan saja bertugas operasi kemanusiaan agar lebih banyak melatih diri meningkatkan kesiapan fisik, mental, teknis, dan disiplin kerja sama tim! Kualitas terbaik relawan bencana pada kemampuannya dengan perhitungan matang menyelamatkan korban dan dirinya dari bencana!"
"Hal itu berlaku bagi semua kelompok relawan kemanusiaan! Semua kualifikasi fisik, mental, dan teknis harus dipenuhi agar selain pelaksanaan tugasnya efektif, juga tidak cuma menambah jumlah korban!" timpal Amir. "Pentingnya hal itu karena dalam bantuan kemanusiaan, keselamatan jiwa korban yang ditolong justru tergantung pada keselamatan jiwa relawan penolongnya! Dasar semangat kepahlawanan dan penghargaannya berorientasi pada living hero—pahlawan hidup!"
"Berdasar prinsip itu, dengan tulus kita daulat sebagai pahlawan kemanusiaan semua mereka yang pada hari-hari terakhir ini tak kenal lelah di kawasan bencana Wasior, Mentawai, dan Merapi menolong korban bencana!" tegas Umar. "Mereka itu anggota TNI, Polri, dan relawan dari berbagai LSM dan organisasi masyarakat! Mereka kita daulat sebagai living humanity hero—pahlawan kemanusiaan yang hidup!"
"Dengan tetap memberi rasa hormat yang tinggi pada para pahlawan yang telah gugur, hormat dan salut kita kepada para pahlawan hidup justru bisa menjadi teladan bagi generasi muda guna berjiwa mulia dengan semangat pahlawan!" timpal Amir. "Jika bisa menjadi pahlawan dengan tetap hidup, pengembangan jiwa kepahlawanan pada generasi muda bisa lebih efektif! Mau jadi pahlawan, siapa takut?"
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Rabu, 10 November 2010
Empat Relawan Tagana, Pahlawan Kemanusiaan!
Label:
hari pahlawan,
tagana
Langganan:
Posting Komentar
0 komentar:
Posting Komentar