"DANA pengentasan kemiskinan di Provinsi Lampung mulai melimpah! Tahun 2012 ini saja, digerujuk Rp1,31 triliun!" ujar Umar. "Dari jumlah itu kalau dibagi tunai langsung ke 1,29 juta warga miskin provinsi ini, setiap orang bisa dapat bagian Rp1 juta! Tambahan sebesar itu bagi setiap orang miskin untuk satu tahun, jika khusus untuk tambahan konsumsi, dengan garis kemiskinan pada konsumsi sekitar Rp260 ribu/jiwa/bulan bukan mustahil kemiskinan di Provinsi Lampung bisa dientas tuntas 100%!"
"Tambahan Rp1 juta/jiwa/tahun buat menutupi kekurangan belanja setiap warga miskin memang bisa membuat lolos dari garis kemiskinan!" timpal Amir. "Kalau tujuannya cuma menghapus angka kemiskinan, tak perlu repot bikin cluster ini atau itu, dananya dicurahkan saja ke situ, tujuan tercapai tahun ini! Tahun selanjutnya dengan dana sebesar itu lagi, cukup untuk menjaga agar angka kemiskinan tak muncul lagi!"
"Dengan Rp972 miliar lebih atau sekitar 80% dari dana pengentasan kemiskinan Lampung itu difokuskan ke 'cluster satu' yang merupakan program bantuan langsung, sebenarnya tak jauh beda dari idemu!" tegas Umar. "Bedanya, dalam idemu bantuan diberikan langsung kepada setiap jiwa, sedang dalam cluster-clusteran itu dana 'bantuan langsung' disalurkan lewat pengelola program yang telah ditetapkan!"
"Karena banyak program yang harus dilalui dana pengentasan kemiskinan itulah, Wakil Gubernur Lampung Joko Umar Said tak gegabah, dengan dana Rp1,31 triliun itu cuma memasang target penurunan kemiskinan 2% dari kemiskinan akhir 2011 sebesar 16,38%," tukas Amir.
"Itu bisa dipahami karena pengentasan kemiskinan merupakan kegiatan memproses subsistence to sufficient—dari serbakekurangan menuju kecukupan! Proses menjadi faktor penting!" "Terutama proses yang dilakukan keluarga miskin itu sendiri untuk mementaskan diri dari kemiskinan!" tegas Umar. "Pengalaman indah (mentas dari kemiskinan) itu menjadi fondasi yang harus dipertahankan dengan keyakinan bahwa lewat kerja keras dan kesungguhan bisa mencapai tujuan! Pengalaman itu yang ingin dipetik usaha pengentasan kemiskinan dengan program cluster—membentuk kelompok kerja bersama warga miskin dalam suatu lokasi tertentu!" "Program cluster entaskan kemiskinan secara universal awalnya meniru Kibutz, komunitas kerja kelompok terpadu di satu lokasi imigran Yahudi yang kembali dari Eropa sejak 1919!" timpal Amir. "Kibutz bukan saja mencetak wirausaha, hasilnya malah menjadi modal Yahudi menguasai keuangan dunia dewasa ini! Jadi, bukan model cluster penerima bantuan langsung!" ***
"Itu bisa dipahami karena pengentasan kemiskinan merupakan kegiatan memproses subsistence to sufficient—dari serbakekurangan menuju kecukupan! Proses menjadi faktor penting!" "Terutama proses yang dilakukan keluarga miskin itu sendiri untuk mementaskan diri dari kemiskinan!" tegas Umar. "Pengalaman indah (mentas dari kemiskinan) itu menjadi fondasi yang harus dipertahankan dengan keyakinan bahwa lewat kerja keras dan kesungguhan bisa mencapai tujuan! Pengalaman itu yang ingin dipetik usaha pengentasan kemiskinan dengan program cluster—membentuk kelompok kerja bersama warga miskin dalam suatu lokasi tertentu!" "Program cluster entaskan kemiskinan secara universal awalnya meniru Kibutz, komunitas kerja kelompok terpadu di satu lokasi imigran Yahudi yang kembali dari Eropa sejak 1919!" timpal Amir. "Kibutz bukan saja mencetak wirausaha, hasilnya malah menjadi modal Yahudi menguasai keuangan dunia dewasa ini! Jadi, bukan model cluster penerima bantuan langsung!" ***
0 komentar:
Posting Komentar