Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Perbanyak UPZ, Optimalkan Zakat!

POTENSI zakat Indonesia dalam setahun mencapai Rp217 triliun, tapi realisasinya yang saat ini terhimpun baru satu persen atau Rp2,73 triliun.
"Tugas kita semua untuk bisa mengoptimalkan potensi zakat di Indonesia, agar dana yang terhimpun dapat memberikan pengaruh lebih besar terhadap upaya pengentasan kemsikinan," ujar relawan Dompet Duafa Bambang Widjojanto dalam refleksi Milad 23 Tahun Dompet Duafa, Jumat. (Kompas.com, 1/7/2016)
Menurut mantan wakil ketua KPK itu, dalam 20 tahun terakhir lembaga amil zakat berkembang cukup pesat di Indonesia. Namun, di sisi lain, penduduk miskin dan kaum duafa di Indonesia justru terus bertambah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada September 2015 penduduk miskin Indonesia mencapai 28,15 juta orang atau 11,13% dari total penduduk. Jumlah itu lebih besar dari September 2014 sebesar 27,73 juta orang atau 10,96% dari total penduduk.
Kenyataaan itu menunjukkan betapa relevan upaya mengoptimalkan penerimaan zakat lewat mengaktualisasikan potensi yang amat besar itu. Dalam buka puasa Badan Amil Zakat nasional (Baznas) Provinsi Lampung medio Ramadan lalu, diusulkan untuk memperbanyak unit penerima zakat (UPZ) sebagai tentakel penjangkau muzaki (wajib zakat) ke kelompok-kelompok warga yang potensial.
UPZ menurut UU Pengelolaan Xakat No. 23/2011 adalah satuan organisasi yang dibentuk oleh Baznas untuk membantu pengumpulan zakat. Idealnya UPZ dibentuk Bazda (organ Baznas di kabupaten/kota) pada unit-unit kegiatan atau organisasi yang ada di daerahnya. Misalnya di kantor Gapensi, tempat berkumpulnya para pemborong yang relatif kaya dengan penghasilan yang besar. UPZ bisa membantu para pengusaha menghitung untuk melunasi zakat mal dan penghasilan. Dengan begitu UPZ membantu pengusaha untuk menghantarkan kebahagiaan di dunia berlanjut ke akhirat masuk surga.
Dalam acara Baznas Provinsi Lampung itu terungkap, sebuah UPZ yang dibentuk pimpinna RS Urip Sumohardjo, Bandar Lampung, tahun lalu mampu menghimpun zakat sekitar Rp300 juta dari para dokter dan staf RS tersebut.
Dengan satu UPZ saja bisa mengumpul zakat sebesar itu, kalau UPZ diperbanyak di setiap unit kegiatan dan usaha masyarakat, potensi yang besar itu perlahan akan terealisasi. Itu didukung Lembaga Amil Zakat (LAZ) seperti Daarut Tauhid yang membuka UPZ bekerja sama dengan Mal Chandra, Tanjungkarang.
Semakin banyak UPZ sebagai tentakel zakat dibentuk, akan semakin cepat realisasi zakat mengentaskan kemiskinan. ***

0 komentar: