SBMPTN—Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri—2016 menghasilkan supremasi Lampung, terbaik di luar Jawa. Di kelompok Soshum, Lampung peringkat V nasional menyisihkan Jawa Timur dan Jawa Barat di peringkat VI dan VII. Sedang di kelompok Saintek, Lampung di peringkat VII dengan Sumbar, Sumsel, dan Riau di bawahnya. Selengkapnya peringkat SBMPTN 2016 rilis panitia yang dikutip (Kompas.com, 28/6/2016):
10 besar kelompok Soshum: 1. DKI Jakarta, dengan rata-rata nilai 595,60. 2. DI Yogyakarta (588,81). 3. Banten (572,00). 4. Jawa Tengah (571,90). 5. Lampung (566,51). 6. Jawa Timur (565,41). 7. Jawa Barat (563,81). 8. Sumatera Selatan (553,86). 9. Sumatera Barat (548,24). 10. Babel (543,76).
10 besar kelompok Saintek: 1. DKI Jakarta (623,91). 2. DI Yogyakarta (611,07). 3. Banten (601,36). 4. Jawa Tengah (595,49). 5. Jawa Barat (591,69). 6. Jawa Timur (583,60). 7. Lampung (565,39). 8. Sumatera Barat (560,39). 9. Sumatera Selatan (558,16). 10. Riau (556,79).
Menurut Ketua Panitia SBMPTN 2016 Rochmat Wahab, rata-rata nilai peserta berdasar pada asal wilayah ini bisa menggambarkan kualitas pendidikan di daerah. Dengan demikian, tampilnya Lampung sebagai provinsi terbaik di luar Jawa pada hasil SBMPTN itu sekaligus menunjukkan kualitas pendidikan di Lampung yang memuncak pada tahun terakhir ini.
Prestasi peningkatan kualitas pendidikan Provinsi Lampung itu bisa disebut signifikan karena pada kelompok Soshum bahkan mampu melampaui prestasi Jawa Timur dan Jawa Barat. Tentu, prestasi ini cukup membanggakan. Namun, menjadi beban berat bagi daerah ini untuk mempertahankannya.
Beratnya mempertahankan prestasi yang telah dicapai itu pernah dialami di bidang olahraga, yang sepanjang 1990-an Lampung selalu lima besar dalam perolehan medali Pekan Olahraga Nasional (PON). Tapi belakangan, untuk bertahan di kelompok peringkat 10 besar saja sering kewalahan.
Untuk itu, saat berada di posisi terbaik yang bisa dicapai kualitas pendidikan dewasa ini, menjadi keharusan bagi Dewan Pendidikan Provinsi Lampung untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendasari tercapainya prestasi tersebut. Kemudian, oleh Dinas Pendidikan Provinsi Lampung yang terkait dengan lulusan SLTA peserta SBMPTN, faktor-faktor tersebut dijaga dan diperkuat sehingga prestasi tersebut ke depan bukan hanya bisa dipertahankan, tetapi juga terus ditingkatkan. Kemampuan menjaga dan meningkatkan prestasi itu untuk membuktikan capaian ini bukan sekadar kebetulan. ***
10 besar kelompok Saintek: 1. DKI Jakarta (623,91). 2. DI Yogyakarta (611,07). 3. Banten (601,36). 4. Jawa Tengah (595,49). 5. Jawa Barat (591,69). 6. Jawa Timur (583,60). 7. Lampung (565,39). 8. Sumatera Barat (560,39). 9. Sumatera Selatan (558,16). 10. Riau (556,79).
Menurut Ketua Panitia SBMPTN 2016 Rochmat Wahab, rata-rata nilai peserta berdasar pada asal wilayah ini bisa menggambarkan kualitas pendidikan di daerah. Dengan demikian, tampilnya Lampung sebagai provinsi terbaik di luar Jawa pada hasil SBMPTN itu sekaligus menunjukkan kualitas pendidikan di Lampung yang memuncak pada tahun terakhir ini.
Prestasi peningkatan kualitas pendidikan Provinsi Lampung itu bisa disebut signifikan karena pada kelompok Soshum bahkan mampu melampaui prestasi Jawa Timur dan Jawa Barat. Tentu, prestasi ini cukup membanggakan. Namun, menjadi beban berat bagi daerah ini untuk mempertahankannya.
Beratnya mempertahankan prestasi yang telah dicapai itu pernah dialami di bidang olahraga, yang sepanjang 1990-an Lampung selalu lima besar dalam perolehan medali Pekan Olahraga Nasional (PON). Tapi belakangan, untuk bertahan di kelompok peringkat 10 besar saja sering kewalahan.
Untuk itu, saat berada di posisi terbaik yang bisa dicapai kualitas pendidikan dewasa ini, menjadi keharusan bagi Dewan Pendidikan Provinsi Lampung untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendasari tercapainya prestasi tersebut. Kemudian, oleh Dinas Pendidikan Provinsi Lampung yang terkait dengan lulusan SLTA peserta SBMPTN, faktor-faktor tersebut dijaga dan diperkuat sehingga prestasi tersebut ke depan bukan hanya bisa dipertahankan, tetapi juga terus ditingkatkan. Kemampuan menjaga dan meningkatkan prestasi itu untuk membuktikan capaian ini bukan sekadar kebetulan. ***
0 komentar:
Posting Komentar