INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai straight flush, lima hari Senin sampai Jumat berturut mengalami penguatan terus-menerus. Istilah straight flush di pasar saham itu berasal dari permainan poker, ketika lima kartu angkanya berturut satu seri (misalnya wajik 2-3-4-5-6). Namun straight flush itu mengisyaratkan kenaikan terjadi dengan angka kecil, yakni dalam lima hari total penguatannya hanya 4,38%, seperti pada hari terakhir menguat 0,61%. Akibatnya meski straight flush, belum kembali ke level 6.000-an, tapi baru di 5.944.07. Jika loncatan lima hari berturut itu bisa kembali ke level tertinggi sebelumnya, disebut royal flush! Meski demikian, straight flush IHSG di BEI itu pertanda terjadinya arus balik perekonomian nasional ke arah positif, dari tren pelemahan (bearish) yang dialami IHSG selama tiga pekan berturut sebagai dampak pelemahan rupiah akibat perang dagang AS-Tiongkok. Tren IHSG kembali ke arah positif itu juga tidak terlepas dari nilai tukar rupiah yang makin stabil, yang menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, seiring dengan kebijakan BI menaikkan suku bunga acuan hingga 100 bps menjadi 5,25%. Stabil dimaksud, berdasar pada kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), dalam beberapa hari terakhir nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada kisaran Rp14.300, meski sebelumnya sempat menyentuh Rp14.400. (Kompas.com, 11/7) "Alhamdulillah kondisi pasar keuangan kita, khususnya nilai tukar rupiah, tambah stabil. Ini menunjukkan langkah-langkah kebijakan kami, bukan hanya BI, melainkan dengan pemerintah, itu tepat," ujar Perry. Kondisi di pasar keuangan yang terus bertambah positif itu ditandai dengan masuknya kembali arus modal asing melalui surat berharga negara (SBN). "Alhamdulillah dalam beberapa waktu terakhir ini, terjadi arus masuk asing ke SBN dan jadi satu poin positif yang mendorong stabilitas nilai tukar," ujar Perry. Ia meyakinkan BI akan terus berada di pasar serta mendorong relaksasi loan to value atau kelonggaran pembiayaan, terutama di sektor properti. Selain kembali masuk ke SBN, investor asing juga kembali aktif mengoleksi saham lokal di BEI. Net foreign buy di pasar reguler (IHSG) pada hari Jumat (13/7/2018) mencapai Rp523,7 miliar, sedang di LQ45 dan lainnya Rp461 miliar. (Kompas.com, 13/7) Tren positif pasar keuangan, di BEI dan SBN, itu diharapkan berlanjut, agar kekhawatiran pada dampak pelemahan rupiah berakhir.
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
0 komentar:
Posting Komentar