Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Perang Dagang Diperluas Kanada!

REAKSI Kanada atas pemberlakuan tarif 25% impor baja AS, memperluas perang dagang, menyusul Uni Eropa yang pekan lalu efektif memberlakukan tarif impor 25% untuk produk AS. Kanada melawan tarif impor baja ke AS itu Minggu (1/7/2018) dengan menaikkan tarif produk ekspor AS senilai 12,5 miliar dolar AS. Kanada memberlakukan pajak 10% untuk 80 jenis produk AS seperti coffee, sirup maple, biji kopi, dan selai stroberi. Sedang Uni Eropa memberlakukan tarif 25% untuk produk AS termasuk sepeda motor, jus jeruk, bourbon, selai kacang, rokok, dan denim. Dikutip dari CNNMoney, tindakan Kanada itu dinilai proporsional setelah berlakunya tarif baru ekspor baja dan aluminium Kanada ke AS per 1 Juni 2018. Tarif baru ini dianggap cukup memberatkan Kanada. Langkah Kanada memperkuat tindakan Tiongkok dan Meksiko yang lebih dahulu melakukan perlawanan dengan manaikkan tarif impor produk AS. Kanada merupakan eksportir baja terbesar ke AS senilai 5,5 miliar dolar AS, diikuti Korea Selatan senilai 3,11 miliar dolar AS, Meksiko 2,97 miliar dolar AS, Brasil 2,57 miliar dolar AS, dan Tiongkok senilai 1,96 miliar dolar AS. (Kompas.com, 2/7/2018) Perdana Menteri Kanada Justin Trudeu mengatakan tindakan yang dilakukan oleh Kanada adalah hal yang wajar untuk dilakukan. "Saya telah mengatakan dengan jelas kepada Presiden Trump, kami tidak senang untuk melakukan hal ini (membalas penerapan tarif bea impor), tetapi kami benar-benar harus melakukannya," ujarnya. Selain melakukan tindakan tarif impor balasan, sejumlah negara mengajukan tuntutan hukum ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Sedangkan Kanada dan Meksiko secara bersama meminta kepada AS untuk negosiasi kembali aturan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). "Mendung yang menggelayuti kondisi perekomomian global yang sudah ditandai sejak enam bulan lalu kian gelap," tukas Managing Director IMF Christine Lagarde menaggapi sengkarut yang menyulut makin maraknya perang dagang. Tanggapan Lagarde dilontarkan setelah Trump meninggalkan lebih cepat KTT G-7 medio Juni 2018, sembari ngomel lewat akun twitter-nya, AS menarik dukungannya dalam pernyataan bersama, menuduh tuan rumah Perdana Menteri Kanada sebagai sosok yang lemah dan tidak jujur. Berbagai lobi negara anggota G7 ke Trump agar AS membalikkan kebijakan tarif, gagal. Trump malah menantang pemimpin negara anggota G7 menghapus tarif dan subsidi dengan ancaman AS berhenti berdagang dengan negara-negara terkait.

0 komentar: