Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

PKS Ancam Pecah Kongsi jika...!

ANGGOTA Majelis Suro PKS, Tifatul Sembiring, menyatakan partainya lebih memilih pecah kongsi dengan Partai Gerindra jika kadernya tidak ada yang dipilih menjadi calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto. "Itu enggak bisa ditawar. Cawapres harus dari PKS. Kami enggak mau jadi penggembira saja dalam pilpres ini. Kalau kami disuruh dukung-dukung saja, mungkin enggak? Mungkin kami lebih baik jalan masing-masing saja," kata Tifatul. Apalagi, kata Tifatul, Pemilu 2019 berlangsung serentak antara pilpres dan pileg sehingga dibutuhkan kader partai sebagai capres untuk meningkatkan keterpilihan partai di legislatif. (Kompas.com, 11/7) Pengalaman PKS sebagai penggembira dalam Pilpres 2014, tidak bisa mendapatkan coattail effect alias lanjaran peningkatan keterpilihan partai dalam pileg kala itu. Jumlah perolehan kursi PKS di DPR menyusut signifikan, dari 57 kursi pada Pileg 2009 menjadi tinggal 40 kursi pada Pileg 2014. Sebaliknya Partai Gerindra yang kadernya diusung sebagai capres, mendapat coattail effect besar, dari 26 kursi pada Pileg 2009 menjadi 73 kursi pada 2014. Demikian pula PAN yang kadernya diusung sebagai cawapres Prabowo, mendapat coattail effect dari 43 kursi pada 2009 menjadi 49 kursi pada 2014. Ancaman tersebut dilontarkan setelah sekian lama PKS mengajukan sembilan nama kader mereka untuk dipilih salah satu menjadi calon pendamping (cawapres) Prabowo pada pilpres 2019 tidak kunjung direspons. Kalangan Gerindra malah menggadang-gadang cawapres lain untuk mendampingi Prabowo. Tifatul mengatakan saat ini memang banyak partai yang menghendaki kadernya menjadi cawapres pendamping ketua Umum Gerindra itu, di antaranya PAN yang menyodorkan Ketua Umum Zulkifli Hasan dan Demokrat mengusulkan Agus Harimurti Yudhoyono. Meskipun demikian, Tifatul menyatakan sejauh ini PKS masih tetap optimistis bisa berkoalisi dengan Gerindra sekalipun belum mencapai titik temu hingga kini. "PAN sudah dikasih kesempatan, 2014 mereka cawapres, capres Prabowo, tapi yang setia sampai sini kan PKS," ujar Tifatul. Dalam Pilpres 2014, PKS bersedia mendukung Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta Rajasa, meski cawapres yang diusung bukan kadernya. Menanggapi pernyataan Tifatul, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad memahami sikap PKS yang bersikukuh agar kadernya mendapat posisi cawapres pendamping Prabowo pada Pilpres 2019. Menurut Dasco, Gerindra akan duduk bersama PKS dan PAN membahas hal ini.

0 komentar: