FEDERASI Sepak Bola Dunia (FIFA) secara “tertutup” rupanya menawarkan ke Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. FIFA mencari alternatif lokasi penyelenggaraan PD 2022 karena di Qatar, tuan rumah PD 2022, pada bulan Juni—Juli tahun itu suhu udara 50 derajat Celsius. Tidak ada atlet sepak bola yang mampu bertanding di bawah suhu sepanas itu. "Pemerintah Indonesia diminta bersiap-siap mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022," kata Ketua Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI) dalam diskusi sepak bola di kantor KONI Senayan, seperti dikutip Selamat Ginting di Facebook (29/7/2018). Sesungguhnya pencalonan Indonesia untuk Piala Dunia FIFA 2022, secara resmi dilakukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sewindu lalu. Indonesia salah satu dari lima negara Asia yang mencalonkan diri menjadi tuan rumah PD. Benua Asia untuk kedua kalinya diberi kesempatan menjadi tuan rumah setelah Jepang dan Korea Selatan pada PD 2002. Selain Qatar, yang mencalonkan diri ada Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Indonesia. Tapi dari lima negara itu, Indonesia satu-satunya yang tidak mendapat dukungan resmi pemerintah. FIFA tidak peduli meskipun ada dukungan dari Menteri Pemuda dan Olahraga saat itu, Adhyaksa Dault. FIFA tetap minta surat jaminan dari Presiden Republik Indonesia. Maka, pada 19 Maret 2010, FIFA mengumumkan pencalonan Indonesia ditolak karena belum menyerahkan dokumen dan jaminan yang dibutuhkan sebagai persyaratan pencalonan. Tidak ada kepastian berita kenapa presiden (saat itu SBY) tidak mendukung pencalonan menjadi tuan rumah PD 2022 yang diajukan oleh PSSI). Sarman berharap Presiden Jokowi segera menjawab tawaran FIFA itu karena untuk menjadi tuan rumah PD 2022, fasilitas stadion tinggal poles ulang usai Asian Games 2018. Selain Gelora Bung Karno dan Gelora Sriwijaya, Indonesia punya banyak stadion berkapasitas 40 ribu penonton. Hampir semua kota besar punya stadion besar bahkan sampai di Papua. Artinya, beda dengan negara lain yang harus membangun dari awal, Indonesia tinggal pilih stadion mana yang mau dipoles. Soal biaya penyelenggaraan, pemerintah tidak perlu takut menanggung segala sesuatunya seperti Asian Games. Piala Dunia sepak bola adalah ajang bisnis sponsor yang amat besar, dikelola oleh FIFA dan dibagi dengan tuan rumah. Ujung-ujungnya biayanya jadi ringan dan mendapat promosi nama baik negara yang luar biasa. Untuk promosi turisme, inilah kesempatan terbaik.
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
0 komentar:
Posting Komentar