Artikel Halaman 8, Lampung Post Jumat 17-07-2020
Covid-19 Eksponensial, Gandakan Diri!
H. Bambang Eka Wijaya
VIRUS korona baru penyebab Covid-19 bersifat eksponensial, bisa menggandakan diri dengan cepat. Satu partikel aerosol melayang di udara, ketika tersangkut di tempat kondusif, langsung menggandakan diri dengan pesat.
Para peneliti di Social Cognition Center Cologne dan Univrsitas Bremen melakukan tiga percobaan, masing-masing melibatkan lebih dari 500 orang Amerika Serikat (AS).
Mayoritas dari mereka ternyata tidak tahu virus korona bisa menyebar secara eksponensial, menggandakan dirinya sendiri dengan pesat. Mereka menganggap penyebaran virus korona berlangsung secara konstan (linear).
"Secara umum orang sulit memahami pertumbuhan eksponensial dan menafsirkannya secara keliru sebagai istilsh linear," ujar Joris Lammers, penulis studi itu dalam suaran pers, kutip Sains.Kompas dari Psychology Today (12/7/2020).
Ia menjelaskan ketika orang tidak mengerti, maka kecenderungan mereka akan meremehkan seberapa cepat penyebaran virus korona.
Demikian pula, mereka juga akan meremehkan pentingnya pengaruh social distancing dan masker untuk menghentikan penyebaran.
Studi ini juga menyebutkan orang dengan politik konservatif cenderung akan salah menahami virus korona dibandingkan dengan kaum liberal.
"Harap diingat bahwa kecepatan penyebaran virus korona meningkat setiap hari. Dengan kata lain, banyak orang keliru berpikir bahwa kasus virus korona meningkat pada kecepatan stabil dan konstan," ujar Lammers.
Pada kenyataannya, di AS dan negara lainnya jumlah pasien korona berlipat ganda dan terus bertambah dua kali lipat setiap tiga hari.
Studi Lammers menyimpulkan, seberapa paham seseorang mengetahui kecepatan penyebaran virus korona, maka ia akan semakin mendukung penggunaan masker dan social distancing.
Namun, sejumlah besar orang di AS kurang menyadari betapa pentingnya penggunaan masker, hingga mengakibatkan lonjakan kasus Covid-19 di sana.
Presiden Trump tokoh Partai Republik yang konservatif, untuk pertama kalinya memakai masker di muka umum ketika berkunjung ke Rumah Sakit Militer Walter Reed, Sabtu (11/7/2020). Itu setelah tiga bulan pakar kesehatan menyarankan padanya.
Berdasarkan data Worldometers Senin (13/7/2020), total kasus positif virus korona di AS tercatat lebih 3,4 juta dengan total kematian 137.787 orang.
Hingga saat ini AS masih menjadi negara dengan kasus virus korona terbanyak di dunia, disusul Brasil dengan total kasus lebih dari 1,8 juta, dan India dengan total kasus lebih dari 800 ribu. ***
0 komentar:
Posting Komentar