Artikel Halaman 8, Lampung Post Senin 06-07-2020
Paket Pelatihan Kartu Prakerja Distop!
H. Bambang Eka Wijaya
PAKET bundling program pelatihan Kartu Prakerja resmi dihentikan. Hal itu mengacu pada surat yang disampaikan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja kepada para mitra penyedia program pelatihan.
Dalam surat tertanggal 30 Juni itu, manajemen pelaksana melarang para mitra menyediakan paket pelatihan secara bundling. Hal itu disebabkan manajemen pelaksana sulit untuk memastikan keikutsertaan peserta dalam keseluruhan program yang ditawarkan.
"Paket yang dihentikan. Bukan pelatihan atau programnya. Jadi hanya boleh eceran. Satu pelatihan. Tidak boleh lagi satu paket isi tiga pelatihan. Contohnya gitu," kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari, Kamis. (Kompas.com, 2/7/2020).
Dalam surat tersebut dijelaskan, penghentian paket pelatihan berdasarkan evaluasi yang dilakukan pelaksana program kartu prakerja. Berdasarkan evaluasi, ada beberapa hal yang menjadi catatan.
Pertama, beberapa mitra platform digital membuat dan menawarkan produk paket pelatihan yang terdiri dari beberapa jenis atau kelas pelatihan oleh satu atau beberapa lembaga pelatihan di masing-masing platform.
Kedua, tak ada mekanisme yang dapat memastikan tiap peserta yang mengambil atau membeli paket pelatihan menyelesaikan seluruh jenis atau kelas pelatihan. Akibatnya, tidak ada laporan mengenai penilaian peserta pelatihan.
Atas dasar ini, manajemen pelaksana tak bisa melaksanakan tugasnya untuk melakukan evaluasi terhadap satu atau beberapa jenis atau kelas pelatihan yang ada dalam paket tersebut.
Surat keputusan itu ditujukan kepada mitra prakerja, yaitu Bukalapak, MauBelajarApa, Pijar Mahir, Pintaria, SekolahMu, Sisnaker, Skill Academy by Ruangguru, dan Tokopedia.
Dalam program Kartu Prakerja 2020, Pemerintah memberi insentif Rp3.550.000 bagi setiap peserta. Dana ditransfer ke rekening peserta, ditarik peserta sebulan Rp600 ribu untuk 4 bulan (Rp2.400.000), survei evaluasi Rp50 ribu untuk tiga kali survei (Rp150.000), dan untuk biaya pelatihan Rp1 juta.
Biaya pelatihan Rp1 juta itulah yang menyulut kontroversi, karena untuk 5,6 juta peserta Kartu Prakerja nilainya sebesar Rp5,6 triliun dijadikan bancakan para penyedia paket latihan yang ditunjuk, bukan lewat tender.
Selain itu dipermasalahkan, materi pelatihannya tidak jauh beda dengan yang dengan mudah didapatkan secara gratis di Youtube. Apakah dengan hanya membeli eceran sejenis pelatihan, sisa uang pelatihan bisa ditarik peserta, belum jelas. ***
0 komentar:
Posting Komentar