Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Fenomena Huawei di AS Dipukul, Dipeluk, Disikut!

Artikel Halaman 8, Lampung Post Minggu 12-07-2020
Fenomena Huawei di AS
Dipukul, Dipeluk, Disikut!
H. Bambang Eka Wijaya

NASIB Huawei, perusahaan penemu teknologi 5G asal Tiongkok, femomenal di AS: dipukul, dipeluk, lalu disikut. Akhir 2018 anak pendirinya ditangkap, Mei 2019 diblack-list. Tapi 16 Juni aturan yang memukul Huawei diamendemen Menteri Perdagangan.
Lantas laporan terakhir, Huawei disikut lagi oleh Federal Communications Commission (Komisi Komunikasi Federal--FCC).
"Kami menetapkan Huawei dan ZTE sebagai risiko keamanan nasional bagi jaringan telekomunikasi AS dan untuk masa depan teknologi 5G," kata Ajit Pai, Chairman FCC. (Dikutip Kompas.Tekno, dari The Verge, 2/7)
Penegasan FCC itu jelas mengejutkan. Sebab, dua minggu sebelumnya,  sebagaimana dilaporkan Reuter (16/6/2020) Sekretaris Departemen Perdagangan AS Wilbur Ross mengumumkan departemennya telah mengamendemen aturan yang melarang perusahaan AS bekerja sama dengan  Huawei.
Artinya, perusahaan AS diizinkan bekerja sama dengan Huawei, khususnya dalam hal pengembangan standar teknologi 5G di AS.
Kendati demikian, amendemen itu bukan berarti pemerintah AS melunak terhadap Huawei. Wilbur Ross bersikukuh keputusan itu didasarkan pada keamanan nasional AS, dan ambisinya untuk tetap menjadi inovator global.
"Departemen Perdagangan tetap akan berkomitmen untuk melindungi keamanan nasional dan kebijakan luar negeri AS dengan mendukung industri agar sepenuhnya terlibat dan mengadvokasi teknologi buatan AS, untuk menjadi standar internasional," tegas Ross.
Teknologi 5G dianggap penting bagi masa depan dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi dari digunakan di AS dewasa ini. Memang, sejak AS memboikot Huawei mereka seperti kehilangan jejak 5G. Bahkan Apple bekerja sama dengan Intel untuk menggarap 5G, tapi sejauh ini belum merilis produksi berteknologi 5G.
Sebaliknya Huawei, selain telah selesai memasang jaringan 5G di wilayah Tiongkok, juga sedang merintis kerja sama untuk melakukan hal serupa di Uni Eropa.
Tapi kenapa FCC belakangan tiba-tiba memperingatkan bahaya kerja sama penggarapan 5G AS dengan Huawei, jelas. Alasannya keamanan nasional.
Ajit, pejabat FCC, mengatakan bahwa perangkat elektronik Huawei dan ZTE jadi alasan peringatan, karena kedua perusahaan punya kedekatan dengan Partai Komunis Tiongkok dan militernya. Mereka juga bisa dicurigai melakukan kegiatan mata-mata terhadap AS lewat perangkat buatannya.
"Mereka juga harus tunduk pada hukum Tiongkok yang mewajibkan mereka untuk bekerja sama dengan badan intelijen negara," ujar Ajit. ***



0 komentar: