Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

BSI, 'Bayi Raksasa' Beraset 240 Triliun!

Artikel Halaman 8, Lampung Post Jumat 05-02-2021
BSI, 'Bayi Raksasa' Beraset 240 Triliun!
H. Bambang Eka Wijaya

BANK Syariah Indonesia Tbk (BSI) diresmikan Presiden Jokowi Senin (1/2/2021) memiliki aset Rp240 triliun, dengan nasabah sebanyak 14,9 juta. BSI di BEI ber-ticker BRIS, merupakan penyatuan 3 bank syariah BUMN, BRI Syariah, Mandiri Syariah dan BNI Syariah.
Berdasar rapat umum pemegang saham luar biasa BSI Desember 2020, disepakati Dirut Bank Mandiri Syariah Hery Gunardi sebagai Dirut BSI, sedangkan Ngatari (Dirut BRI Syariah) jadi Wakil Dirut 1 BSI, dan Abdullah Firman Wibowo (Dirut BNI Syariah) jadi Wakil Dirut 2 BSI.
BSI lahir sebagai 'bayi raksasa' yang memiliki lebib 20 ribu orang karyawan di 1.241 kantor cabang, dengan 2.447 jaringan ATM. Dengan modal inti Rp22,6 triliun, BSI mengelola Dana Pihak Ketiga Rp210 triliun serta total pembiayaan Rp157 triliun.
Laba terkonsolidasi per Desember 2020 mencapai Rp2,19 triliun. Atas kinerja tersebut, dari sisi aset BSI menempati peringkat 7 bank terbesar di Tanah Air.
Kegiatan BSI fokus untuk menumbuhkan segmen UMKM dalam ekosistem yang terintegrasi, melayani segmen retail dan consumer, serta mengembangkan segmen wholesale dengan produk yang inovatif termasuk pengembangan bisnis global, seperti global sukuk.
BSI dijalankan sesuai prinsip Maqashid Syariah. Selain menjalankan fungsi intermediari dan menyalurkan pajak, BSI memiliki konsep yang bisa dioptimalkan untuk melakukan pemerataan ekonomi masyarakat melalui Zakat, Infak, Sodakoh, dan Wakaf.
Justru dengan lebih dahulu diluncurkannya Gerakan Nasional Wakaf Uang yang oleh Presiden Jokowi disebutkan berpotensi menghimpun dana wakaf tunai Rp188 triliun per tahun, kehadiran BSI tepat waktu untuk mengelola dana wakaf tersebut bersama para nazir wakaf yang ada.
Dengan kehadiran dana wakaf yang cukup besar untuk dikelola, BSI bisa menyalurkan dana lebih memadai ke tengah umat melalui tentakel terbawah gerakan ekonomi syariah, yakni Baitul Mal wa Tamwil (BMT).
Khusus di Lampung, banyak BMT yang sukses. Tapi lebih banyak lagi yang masih perlu dukungan funding syariah. Salah satu BMT sukses adalah yang dikelola Muhammadiyah, meski hanya bergerak di sebuah pasar tempel Sukaramai, asetnya mencapai miliaran rupiah. Bahkan sejumlah BMT yang dilahirkan program Inkubator ICMI Orwil Lampung, di Lampung Tengah dan Timur asetnya bisa puluhan miliar.
Diharapkan, selain kelahiran 'bayi raksasa' BSI bisa membanggakan umat di tingkat global, juga bisa mendukung lebih nyata pengembangan sosial ekonomi umat di akar rumput. ***






0 komentar: