Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Baitulmal, Kembangkan 'Local Genius'!

"BAITULMAL itu buah pemikiran genius Khalifah Umar bin Chatab sebagai tempat menghimpun zakat, infak, sedekah, dan hibah untuk dijadikan crisis center umat!" ujar Umar. "Umar bin Chatab, sang Amirul Mukminin, setiap malam ke kawasan miskin mencari warga yang kelaparan! Jika ada, ia ke baitulmal dan memanggul sendiri sekarung bahan pangan buat yang amat membutuhkan!"

"Pada Zaman Sahabat, fungsi zakat (fitrah dan nonfitrah) menjadi sarana penting menciptakan keadilan substantif--sosial ekonomi--di kalangan umat!" sambut Amir. "Abubakar Sidik tegas, akan memerangi siapa pun yang tak melunasi zakat! Karena itu, usaha menggalang zakat nonfitrah dengan membentuk baitulmal di setiap masjid, seperti dilakukan forum silaturahmi takmir masjid (Forsitam) Bandar Lampung, merupakan gerakan kembali ke semangat Zaman Sahabat dalam menciptakan keadilan substantif di tengah umat!"

"Untuk usaha itu, tipe ideal ketokohan Umar bin Chatab--genius dan tegas--tak boleh dilupakan!" tegas Umar. "Memang, kegeniusan dan ketegasan Umar bin Chatab tak

tertandingi! Tapi, yang kita butuhkan juga cuma sebatas kegeniusan lokal (local genius), bukan pula personifikasi, melainkan kearifan lokal lembaga pengelola baitulmal!"

"Sulitnya, local genius dalam arti kearifan lokal seperti itu di negeri kita sedang mengalami krisis, tergerus pengaruh budaya asing!" timpal Amir. "Itu tersurat di uraian Dr. Supra Wimbarti, M.Sc., pada Seminar Local Genius di Sekolah Pascasarjana UGM (www.imdonesia.go.id, [18-12-2008]). Menurut Supra, keraifan lokal lahir dan berkembang dalam waktu yang sudah amat lama, ratusan bahkan ribuan tahun, menjadi bangun budaya bangsa dengan mahakarya seperti Borobudur dan lainnya! Namun, akibat tergerus budaya asing, kini perlu pendekatan baru untuk menumbuhkan kearifan lokal dalam budaya kita, melalui orientasi mindset kearifan lokal dalam kebiasaan masyarakat!"

"Tampak kebutuhan agama dan budaya bertemu dalam satu tuntuan zaman, pengembangan kearifan lokal!" tegas Umar. "Artinya, menggalang kebiasaan masyarakat melunasi zakat nonfitrah dengan membangun baitulmal yang mumpuni sebagai crisis center di setiap masjid guna menciptakan keadilan substantif di kalangan umat, secara kelembagaan juga mengembangkan kearifan lokal yang menjadi keunggulan bersaing umat di era globalisasi!"

"Jelas, dengan bangkitnya baitumal sebagai poros keadilan substantif umat, dengan sendirinya menjadi benteng dari gempuran liberalisasi dunia yang selalu cuma menguntungkan pihak ekonomi kuat--kaum kapitalis!" timpal Amir. "Poros-poros kearifan lokal seperti itu yang dimaksud Naisbitt dalam Megatrend sebagai penentu survival dalam globalisasi! Dilihat dari situ, betapa genius Umar bin Chatab sang pendiri pertama baitulmal!" ***

0 komentar: