"SKANDAL Bank Century agaknya tertolong oleh masa peralihan di lembaga legislatif (DPR) dan BPK!" ujar Umar. "Masa bakti DPR 2004--2009 tinggal satu hari, Rabu, 30 September! Maka itu, hasil audit investigasi BPK tahap awal atas skandal Bank Century tidak dibuka ke publik, tapi akan diserahkan kepada DPR 2009--2014. Kemudian audit lanjutan BPK atas kasus tersebut juga akan terputus dengan berakhirnya masa tugas BPK sekarang 19 Oktober 2009. Auditnya dilanjutkan BPK hasil pilihan DPR yang mengabaikan fatwa Mahkamah Agung--dengan menyisihkan orang dalam BPK pelanjut tradisi audit garis keras!"
"Masa peralihan tampak bisa menjadi advantage bagi proses skandal Bank Century, yang kasusnya fokus pada pejabat-pejabat senior pemerintah di Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK), Bank Indonesia, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang menggelontorkan dana talangan (bailout) Rp6,7 triliun, dari kebutuhan semula hanya Rp632 miliar!" sambut Amir.
"Advantage pada skandal Bank Century bukan pula sebatas itu!" tegas Umar.
"Tak kalah penting, hasil audit investigasi setelah diselesaikan BPK baru tadi, akan diserahkan kepada KPK--saat KPK sudah dipimpin hasil bentukan perppu buatan presiden! Kian sempurnalah skenario penjinakan bola liar skandal Bank Century!"
"Hal yang layak diwaspadai, kalangan gerakan antikorupsi bukan sebatas penyelesaian formalistik skandal Bank Century!" timpal Amir. "Lebih jauh dari itu, dijadikannya penyelesaian formalistik skandal Bank Century sebagai 'skenario model' bagi mengatasi tekanan terhadap kasus-kasus korupsi ke masa depan! Betapa konstelasi pemberantasan korupsi kemudian malah berubah menjadi semacam konspirasi tingkat tinggi!"
"Dengan demikian, ujiannya justru pada proses penanganan skandal Bank Century!" tegas Umar. "Jika rekayasa dalam proses penanganan skandal Bank Century dibiarkan berjalan mulus, bukan mustahil model sejenis akan melembaga sebagai tradisi yang mapan ke masa depan! Bahkan lebih berbahaya lagi kalau KPK telah menjadi bagian dalam konspirasi tersebut, justru KPK bisa dijadikan senjata untuk menjatuhkan lawan-lawan politik kalangan konspirator!"
"Jika hal itu sampai terjadi, bukan cuma riwayat pemberantasan korupsi yang tamat!" timpal Amir. "Demokrasinya juga bisa sekarat!" ***
0 komentar:
Posting Komentar