Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Terdampar di Negeri Termiskin!

TAHUN 2045. Sepasang musafir terdampar dari mesin time tunnel dekat lapangan. Orang berlari-lari keluar kolong simpang susun jalan tol ke arah mereka. Kedua musafir panik, takut dikeroyok massa, terbirit lari ke arah lapangan. Ternyata semakin ramai orang keluar dari bawah kolong tol berlari di belakang mereka!
Setelah lewat lapangan, mereka berhenti. Ribuan orang itu rupanya berkejaran ke lapangan, bukan mengejar mereka. Keduanya masuk lapangan, menanya warga, "Ada apa?"

"Ini waktunya pemerintah menjatuhkan bantuan buat kami dari pesawat!" jawab warga.

"Hadiah 100 tahun hari kemerdekaan!"

"Begini banyak orang, apa tak berbahaya berebut bantuan yang dijatuhkan?" tanya musafir.

"Kami beradab, tak akan berebut!" jawab warga. "Karung bantuan sudah dilabeli per kelompok! Semua warga keluar kolong tol untuk memberi salut pada awak pesawat, tanda terima kasih ke pemerintah yang bermurah hati! Itu tradisi di semua tempat droping bantuan, seantero negeri!"

"Seantero negeri rakyat miskin, kalian sebutkan pemerintah murah hati?" timpal musafir.

"Pemerintah sekarang pilihan langsung rakyat! Ini benar-benar berkat murah hati mereka!" jawab warga. "Lautan kemiskinan sekarang bukan salah mereka, melainkan pemerintahan terdahulu yang sangat korup, jauh sebelum mereka lahir! Selain korup, kekayaan alam negeri diserahkan pada kamerad asing, sehingga hasilnya lebih memakmurkan negeri asing ketimbang warga bangsanya sendiri! Kami jadi negeri termiskin di dunia, diwarisi jurang-jurang dalam, bekas galian tambang yang sulit diolah kembali! Maka itu, mayoritas warga tinggal di kolong jalan tol sekeliling negeri!"

"Tapi kami baca di internet, banyak negeri lain sukses memberantas korupsi belajar dari komisi pemberantas korupsi negeri ini?" tukas musafir.

"Kami juga bangga dengan reputasi itu!" tegas warga. "Tapi sukses komisi itu sebenarnya terjadi hanya satu tahun, 2008, setelah itu serangan balik koruptor yang bersarang nyaris di semua lembaga negara, berhasil mengamputasi kewenangan dan mempreteli organnya, sampai akhirnya komisi itu lumpuh! Korupsi pun merajalela tak terhingga!"

"Pemerintah kalian dapat dari mana bantuan yang didrop lewat pesawat itu?" tanya musafir.

"Bantuan dari asing yang dahulu menguras alam negeri kami!" jawab warga. "Juga dari negeri penampung pelarian hasil korupsi negeri kami!"

"Jadi, sudahlah kekayaan alam dikuras asing, uang rakyat yang dikorupsi dilarikan ke luar negeri pula?" kejar musafir.

"Malah dari tempat persembunyian di luar negeri, koruptor mengatur jaringannya merusak nama baik komisi itu!" tegas warga. "Begitu cerita turun-temurun nenek-nenek kami, setiap cucunya bertanya, kenapa negeri ini jadi termiskin?" ***

0 komentar: