Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Kenapa Tak Setiap Hari Jadi Idulfitri?


"MAK, asyik ya, Ramadan! Orang-orang memberi kita makanan enak untuk berbuka, ngasi beras, duit, ada yang ngasi sarung dan baju untukku!" ujar anak duafa pada ibunya.

"Malam takbiran tahun lalu, orang masjid memberi beras dan duit!"

"Memang! Bulan Ramadan orang bersedekah dan bayar fitrah ke kita!" sambut ibunya.

"Pada malam takbir Idulfitri, fitrah dibagi amil zakat masjid!"

"Kenapa tidak semua bulan dijadikan Ramadan, dan setiap hari jadi Idulfitri?" tanya anak.


"Bersyukur kita setiap tahun ada Ramadan dan Idulfitri!" timpal ibu. "Dengan itu ada keharusan orang mampu untuk merasakan pedihnya perut dan lemahnya tubuh menahan lapar seperti kita rasakan sepanjang tahun! Mereka diingatkan pada penderitaan kita, lalu sebagian mereka berusaha membantu untuk mengurangi derita kita! Semua ibadah Ramadan itu disempurnakan dengan membayar zakat fitrah sebelum salat Idulfitri!"

"Maka itu, alangkah indahnya kalau semua bulan jadi Ramadan dan setiap hari Idulfitri, tak ada putusnya perhatian mereka pada kita!" timpal anak. "Sebab, begitu kembali ke bulan dan hari lain, jadi lain pula perhatian mereka pada kita!"

"Tidak semuanya!" tegas ibu. "Sesekali kita dapat bantuan juga dari mereka! Meskipun amat sedikit dari mereka yang melakukan itu, harus kita syukuri, karena tetap tersisa orang yang setelah menjalani latihan sepanjang Ramadan, masih mengamalkan hasil latihan itu sepanjang tahun!"

"Kenapa bisa tinggal sedikit?" kejar anak.

"Mungkin karena ibadah Ramadan dan Idulfitri mereka anggap telah cukup untuk menghapus dosa sepanjang tahun lalu!" tebak ibu.

"Jadi, karena dosanya sudah habis, sepanjang tahun berikutnya tak takut membuat dosa baru lagi sebab bisa dibayar Ramadan mendatang?" tukas anak. "Bagaimana kalau usia mereka tak sampai Ramadan selanjutnya?"

"Andai menyadari itu, akan lebih banyak orang mengamalkan sepanjang tahun berikutnya hasil latihan Ramadan ini!" jelas ibu. "Tapi tak sedikit dari mereka justru berpacu mengejar kepuasan duniawi seolah akan hidup selamanya!"

"Apa yang bisa membuat mereka agar seimbang dalam mengejar dunia dan akhirat?" tanya anak.

"Doa kita, orang-orang menderita yang dijanjikan akan diijabah!" jawab ibu.

"Begitu? Ayo, kuimami berdoa!" sambut anak. "Ya Allah, berkatilah warga muslim yang mampu dengan hidayah-Mu, agar mereka mengamalkan sepanjang tahun ibadah hasil latihan selama Ramadan!"

"Amin!" timpal ibu. "Selamat Idulfitri!" ***

0 komentar: