Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Terorisme, Hidup Selayak ‘Game’ PS!


"TERORISME itu isme yang meremehkan nilai dan arti kehidupan serta nyawa manusia—baik milik para korbannya maupun dirinya sendiri yang juga tewas dalam aksinya—jadi sekadar selayak game (permainan) dalam PlayStation—PS, atau Counter Strike, perang polisi lawan teroris, dalam game online!" ujar Umar. "Dengan pandangan demikian, teroris pelakunya selayak memainkan joystick PS saat harus membunuh korbannya—bahkan saat dirinya tewas pun, dianggap sekadar game over!"

"Menjadi remehnya nilai dan arti hidup dan nyawa manusia itu terjadi karena diangkat secara amat tinggi nilai dan arti misi/tujuan ismenya, sedang jiwa korban dan pelaku teroris yang melayang cuma sebagai cara mencapai tujuan!" sambut Amir. "Tampak, terorisme itu isme yang semata berorientasi pada tujuan, tanpa peduli cara-cara mencapainya bertentangan dengan nilai dan arti tujuan—kalaupun benar tujuan itu bernilai tinggi dan mulia! Artinya, terorisme bertentangan dengan kaidah etika-moral yang menyejajarkan antara tujuan dan cara-cara mencapainya!"


"Karena serasa hidup di dunia game yang maya itu, orang yang sudah masuk jaringan teroris pada dirinya sendiri merasa teralienasi dari realitas masyarakat umum sehingga sukar berempati—menempatkan diri dalam situasi orang lain/warga lingkungannya!" tegas Umar. "Gagal empati itu membuatnya melihat warga masyarakat tanpa jalinan rasa dan emosi lagi, cuma selayak gambar-gambar di dunia maya belaka! Karena tanpa empati dan emosi itulah, dalam membuat target serangan mereka tak mempermasalahkan siapa saja yang jadi korban, bahkan tempat yang dipilih pun semakin ramai hingga semakin besar jumlah korban yang jatuh akan membuat makin tinggi pula kepuasan dan rasa bangga mereka!"

"Lebih celaka lagi, ada teroris yang melihat warga masyarakat di luar kelompok mereka sebagai najis dunia belaka, sehingga harus mereka habisi atau taklukkan jika dianggap bisa dibawa dalam cara hidup seperti mereka!" timpal Amir. "Kelompok ini paling ganas, satu agama pun kalau beda sekte atau mashab mereka habisi juga!"

"Karena demikian berbahayanya bagi masyarakat, terorisme harus dibasmi jaringan organisasi dan aksinya sampai tuntas!" tegas Umar. "Sejalan dengan usaha melindungi masyarakat lingkungan dari teroris, warga agar proaktif membantu polisi! Jika ada yang mencurigakan di sekitar tempat tinggalnya, segera lapor kepada polisi terdekat! Jangan biarkan teroris menjadikan masyarakat lingkungan kita sebagai korban sia-sia selayak mainan di video game! Ayo, ganyang teroris!" ***

0 komentar: