Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

MDGs ‘On the Track’, tapi Angka Absolut Kemiskinan Naik!


"MESKI menyatakan Millenium Development Goals (MDGs)—tujuan pembangunan milenium—di Indonesia on the track, di jalur yang benar, Nila Djuwita Moeloek, selaku utusan khusus MDGs mengingatkan agar menyimak detailnya!" ujar Umar. "Contohnya kemiskinan sebagai salah satu sasaran MDGs, selain batasannya amat rendah di bawah pendapatan 1 dolar per hari, setelah MDGs jalan 20 tahun, 1990—2010, angka absolut warga miskin justru meningkat—dari 27,2 juta pada 1990, jadi 31,7 juta Maret 2010!" (Kompas, 20-9)

"Lantas yang tampak on the track atau ada gambaran kemajuan, apanya?" tanya Amir.

"Persentasenya dari jumlah penduduk!" jawab Umar. "Pada 1990, 27,2 juta itu 15,1%. Pada 2010, 31,7 juta itu 13,33%!"

"Tapi program MDGs kan 25 tahun, 1990—2015, berarti ada waktu lima tahun lagi untuk membuat impas jumlahnya kembali ke 27,2 juta jiwa orang miskin!" tegas Amir.


"Apalagi untuk memperkecil jumlah orang miskin itu tak terlalu sulit!"

"Tak terlalu sulit bagaimana?" kejar Umar.

"Dengan menurunkan lagi batasannya, misalnya dari pendapatan 1 dolar AS menjadi 75 sen dolar per hari! Jumlahnya pasti merosot tajam!" jawab Amir. "Masalah penetapan batasan itu terkesan tak prinsipil! Contohnya, kalau 1 dolar atau Rp9.000 per hari sebulan 30 hari berarti Rp270 ribu, batasan miskin versi BPS terakhir konsumsi sekitar Rp190 ribu per jiwa per bulan, 'kan malah cuma 65 sen dolar per hari! Jadi, kalau 75 sen dolar sehari masih lebih tinggi dari standar BPS!"

"Dengan batasan 1 dolar sehari saja Nila Djuwita Moeloek sudah miris, hingga wanti-wanti agar memperhatikan detailnya agar tak gebyah uyah asal di atas 1 dolar sudah dianggap tidak miskin, padahal mayoritas warga pendapatannya cuma sedikit saja di atas 1 dolar per jiwa per hari!" entak Umar. "Karena itu, selain mengentaskan kemiskinan pada sasaran kaum miskin, penyebab usaha itu terseok juga harus tuntas diatasi!"

"Penyebab utamanya korupsi, yang bersarang di tata kelola pemerintahan yang tidak efektif dan efisien! IMF pekan lalu mengingatkan bahaya korupsi di Indonesia, bisa menghambat proses kemajuan! (Tajuk Kompas, 21-09). Dalam praktek, korupsi juga mengimbas berbagai dimensi MDGs!" timpal Amir. "Andai dalam KTT MDGs di markas PBB Senin-Rabu waktu New York kendala itu dibahas, mungkin didapat dorongan lebih kuat untuk memberantas korupsi! Tapi kemungkinan itu kecil, karena menghapus kemiskinan dan korupsi merupakan pasangan yang laku dijual saat kampanye—jadi harus selalu dipelihara!" ***

0 komentar: