"AMUK massa bakar-bakaran di Mesuji justru terus memuncak!" ujar Umar. "Usai membakar rumah anggota DPRD setempat pekan lalu, Kamis (3-5) kantor Pemerintah Kabupaten dibakar massa yang telah menyegel kantor itu sejak Senin! Massa itu kecewa Ismail Ishak yang baru dilantik sebagai wakil bupati Mesuji dipecat Mendagri karena kasus korupsi!"
"Aneka konflik di Mesuji bukannya diurai satu per satu menuju penyelesaian, melainkan justru berkecamuk memuncak jadi kobaran anarki! Mesuji semakin terpuruk!" timpal Amir. "Dari anarkisme berkelanjutan itu disayangkan, polisi—sebagai penanggung jawab keamanan dan pelindung setiap warga negara dari segala bentuk ancaman terhadap jiwa dan hartanya—setiap kali gagal mencegah kekerasan sehingga anarkisme berlanjut dan makin marak!"
"Itu terjadi karena dalam episode video kekerasan di Mesuji yang dibawa ke Komisi III DPR, polisi dipojokkan, dituding melakukan pelanggaran HAM berat!" tegas Umar. "Akibatnya, polisi daerah ini tak mau mengambil risiko jika menghadapi massa, lebih-lebih yang sudah kalap dan aksinya jadi amuk massa! Kebijakan pimpinan polisi daerah ini yang sedemikian menyebabkan pencegahan aksi massa yang menjurus anarki kurang menonjol!"
"Hal itu menjadi salah satu faktor hingga Mesuji semakin tak terkendali!" tukas Amir. "Namun, aneka masalah di Mesuji itu kian runyam tak lepas dari campur tangan 'eksternal Mesuji', baik itu unsur pemerintah maupun LSM yang 'gantung kopling'—tidak memutar roda penyelesaian masalah—hingga di lapangan laju masalahnya tak terkendali!
Dari pusat mulai DPD, DPR, sampai TGPF bentukan Presiden SBY, cuma datang dan pergi, tak ada yang secara nyata merantasi—tuntas menyelesaikan pokok-pokok masalahnya!" "Sebaliknya, semua yang datang dari luar itu cuma menambah ruwet masalahnya, termasuk surat pemecatan wakil bupati dari Menteri Dalam Negeri!" sambut Umar. "Karena itu, tak ada cara lain untuk menyelesaikan semua masalah ruwet di Mesuji, kecuali lewat The Mesuji Way—solusi cara Mesuji! Semua pihak di Mesuji sepakat bersihkan diri dari pengaruh luar Mesuji! Bupati, DPRD, tokoh-tokoh sesepuh masyarakat, wakil-wakil kelompok kepentingan rakyat, para pengusaha, duduk bersama menyelesaikan semua masalah dengan kepala dingin, jauhkan emosi! Semua pihak siap kurang-lebih sedikit, tidak menang-menangan sendiri, agar ada penyelesaian dan selanjutnya bisa hidup rukun bersama saling mengisi! Apa pun hasilnya, bupati dan DPRD harus mencoba cara itu, sebelum kondisi daerah jadi lebih fatal!" ***
Dari pusat mulai DPD, DPR, sampai TGPF bentukan Presiden SBY, cuma datang dan pergi, tak ada yang secara nyata merantasi—tuntas menyelesaikan pokok-pokok masalahnya!" "Sebaliknya, semua yang datang dari luar itu cuma menambah ruwet masalahnya, termasuk surat pemecatan wakil bupati dari Menteri Dalam Negeri!" sambut Umar. "Karena itu, tak ada cara lain untuk menyelesaikan semua masalah ruwet di Mesuji, kecuali lewat The Mesuji Way—solusi cara Mesuji! Semua pihak di Mesuji sepakat bersihkan diri dari pengaruh luar Mesuji! Bupati, DPRD, tokoh-tokoh sesepuh masyarakat, wakil-wakil kelompok kepentingan rakyat, para pengusaha, duduk bersama menyelesaikan semua masalah dengan kepala dingin, jauhkan emosi! Semua pihak siap kurang-lebih sedikit, tidak menang-menangan sendiri, agar ada penyelesaian dan selanjutnya bisa hidup rukun bersama saling mengisi! Apa pun hasilnya, bupati dan DPRD harus mencoba cara itu, sebelum kondisi daerah jadi lebih fatal!" ***
0 komentar:
Posting Komentar