"APBD Kabupaten Mesuji 2012 sebesar Rp420 miliar, saat Khamamik dilantik jadi bupati bulan April terpakai sekitar Rp270 miliar!" ujar Umar. "Tiga bulan dibelanjakan sebesar itu, berarti setiap bulan Rp90 miliar, atau setiap hari—termasuk Minggu dan libur umum—Rp3 miliar! Membelanjakan habis Rp3 miliar sehari di Mesuji, bukan hal mudah, hingga menarik jika dibuat reality show seperti acara televisi Helmi Yahya!"
"Betapa repotnya belanja menghabiskan uang Rp3 miliar dalam delapan jam kerja sehari di Mesuji!" timpal Amir. "Di Jakarta saja yang segala barang tersedia, pada reality show Helmi Yahya itu membelanjakan sampai habis Rp10 juta dalam 15 menit orang kalang kabut dan sering tersisa! Tapi di Mesuji terbukti lebih lancar menghabiskan Rp3 miliar sehari daripada Rp10 juta di Jakarta!"
"Tapi ke mana uang itu dibelanjakan di Mesuji?" tukas Umar. "Sebab di Mesuji lebih banyak warung kampung yang isinya paling Rp10 juta, berarti dalam delapan jam kerja sehari harus selesai memborong seluruh isi 300 warung! Delapan jam sehari kerja itu durasinya 480 menit, berarti proses memborong isi warung se-Mesuji itu setiap warungnya dilakukan kurang dari dua menit!"
"Jarak antarwarung saja tak mungkin dicapai dua menit, apalagi di Mesuji jalannya buruk! Artinya, waktu untuk mengunjungi warung satu per satu tak cukup dalam waktu delapan jam?" timpal Amir. "Andai semua itu bisa dilakukan dalam delapan jam satu hari kerja pun, pasti tak bisa dilakukan berturut-turut dalam tiga bulan! Karena, untuk mengisi penuh lagi dagangannya, warung selalu tergantung barang konsinyasi mobil canvasser—pemasok keliling setelah laku baru dibayar!
Jadi usai diborong, seminggu lagi pun pemasok belum tentu bisa mengisi penuh kembali warungnya! Akibatnya, barang yang mau dibeli dengan Rp3 liliar sehari tak cukup tersedia!" "Maka itu, untuk menghabiskan Rp3 miliar sehari secara rutin di Mesuji tampak tak mudah!" tegas Umar. "Bukan hendak berprasangka buruk, membaca bobolnya APBD Mesuji 2012 Rp420 miliar dan 2011 Rp518 miliar, tapi sungguh tak masuk akal bagaimana menghabiskannya di daerah itu dibanding tak mudah menghabiskan uang Rp10 juta saja dalam reality show Helmi Yahya!" "Sayangnya, sulit mendeskripsikan belanja supercepat itu akibat bukti barang-barang yang dibeli dan kuitansi bukti pembeliannya habis terbakar saat kantor Pemkab Mesuji dibakar—konon—oleh massa bayaran!" timpal Amir. "Lantas, siapa yang membayar massa untuk membakar habis semua bukti itu?" *** Tisser: Tapi sungguh tak masuk akal, bagaimana menghabiskannya di daerah itu.
Jadi usai diborong, seminggu lagi pun pemasok belum tentu bisa mengisi penuh kembali warungnya! Akibatnya, barang yang mau dibeli dengan Rp3 liliar sehari tak cukup tersedia!" "Maka itu, untuk menghabiskan Rp3 miliar sehari secara rutin di Mesuji tampak tak mudah!" tegas Umar. "Bukan hendak berprasangka buruk, membaca bobolnya APBD Mesuji 2012 Rp420 miliar dan 2011 Rp518 miliar, tapi sungguh tak masuk akal bagaimana menghabiskannya di daerah itu dibanding tak mudah menghabiskan uang Rp10 juta saja dalam reality show Helmi Yahya!" "Sayangnya, sulit mendeskripsikan belanja supercepat itu akibat bukti barang-barang yang dibeli dan kuitansi bukti pembeliannya habis terbakar saat kantor Pemkab Mesuji dibakar—konon—oleh massa bayaran!" timpal Amir. "Lantas, siapa yang membayar massa untuk membakar habis semua bukti itu?" *** Tisser: Tapi sungguh tak masuk akal, bagaimana menghabiskannya di daerah itu.
0 komentar:
Posting Komentar