"PENGACARA promotor konser Lady Gaga, Minola Sebayang, menyatakan manajemen Lady Gaga membatalkan konser setelah mempertimbangkan kontroversi dan adanya ancaman keamanan jika konser dilaksanakan!" ujar Umar.
"Karena Lady Gaga sangat concern dan menghormati orang-orang di Indonesia, dia dan tim manajemennya tidak ingin ada yang terluka atau menjadi korban saat konser, akhirnya tim manajemen Lady Gaga membatalkan konsernya,” tegas Sebayang.
"Terkesan, manajemen Lady Gaga bijaksana! Tak ingin ada orang Indonesia terluka atau menjadi korban jika konser dilaksanakan!" timpal Amir. "Kesan itu memantulkan hal yang sebaliknya, orang-orang Indonesia sendiri tak peduli ada yang terluka atau jadi korban jika konser tidak dibatalkan! Dengan itu terkesan pula, watak dan sikap kita perlu dikasihani, main kepruk saja!"
"Kita memang perlu dikasihani karena rencana konser Lady Gaga mengungkap realitas pejabat pemerintahan negeri ini tak punya standar dalam menghadapi suatu masalah!" tegas Umar. "Dalam merespons rencana konser Lady Gaga, pertama Polda Metro enggan memberi rekomendasi! Tapi, Menko Polhukam menyatakan Lady Gaga boleh konser di Indonesia! Polda Metro pun kemudian menyatakan siap mengamankan konser Lady Gaga!"
"Ketiadaan standar pelaksanaan hukum di tingkat atas pemerintahan itu bahkan tanpa kecuali terjadi di lembaga kepresidenan!" timpal Amir. "Contohnya, presiden memberi grasi pada Corby, narapidana 20 tahun penjara kasus narkoba!
Memang memberi grasi itu hak presiden, tetapi diberikan kepada siapa? Kalau diberikan pada penjahat narkoba, jelas itu bertentangan dengan konvensi PBB yang diratifikasi pemerintah dan dituangkan menjadi UU yang menempatkan kasus narkoba sebagai kejahatan berat! Apalagi kalau dihadapkan dengan realitas narkoba, menjadi bencana yang merusak jutaan generasi muda bangsa—memberi grasi kepada terpidana narkoba jelas mencerminkan tiadanya standar pelaksanaan hukum di pemerintah!" "Itu jelas membuat kita pantas dikasihani!" tegas Umar. "Dengan begitu, dicemaskannya konser Lady Gaga bisa merusak moral generasi muda, terutama yang nonton konsernya, cukup beralasan karena tiadanya standar pelaksanaan hukum di pucuk pemerintahan sebagai hulu sumber mata air moralitas bangsa! Kalau di hulu tak ada standar, di hilir bisa acak kadut! Dalam kondisi begitu, konser Lady Gaga bisa mengancam keamanan negara!" *** inShare
Memang memberi grasi itu hak presiden, tetapi diberikan kepada siapa? Kalau diberikan pada penjahat narkoba, jelas itu bertentangan dengan konvensi PBB yang diratifikasi pemerintah dan dituangkan menjadi UU yang menempatkan kasus narkoba sebagai kejahatan berat! Apalagi kalau dihadapkan dengan realitas narkoba, menjadi bencana yang merusak jutaan generasi muda bangsa—memberi grasi kepada terpidana narkoba jelas mencerminkan tiadanya standar pelaksanaan hukum di pemerintah!" "Itu jelas membuat kita pantas dikasihani!" tegas Umar. "Dengan begitu, dicemaskannya konser Lady Gaga bisa merusak moral generasi muda, terutama yang nonton konsernya, cukup beralasan karena tiadanya standar pelaksanaan hukum di pucuk pemerintahan sebagai hulu sumber mata air moralitas bangsa! Kalau di hulu tak ada standar, di hilir bisa acak kadut! Dalam kondisi begitu, konser Lady Gaga bisa mengancam keamanan negara!" *** inShare
0 komentar:
Posting Komentar