"MAY Day, Hari Buruh Sedunia 1 Mei, cenderung dijauhi atau dihindari negara-negara kapitalis, terutama Amerika Serikat dan Kanada, sehingga menciptakan Labor Day dirayakan September!" ujar Umar. "Itu dipelopori Presiden AS Grover Cleveland mulai 1887 karena May Day itu jelas merupakan peringatan Pembantaian Haymarket di Chicago, 1886, setelah seseorang melontar bom dinamit ke arah polisi yang tengah membubarkan massa buruh mogok umum menuntut 8 jam kerja sehari! Sejumlah polisi tewas, yang harus dibayar dengan banyak demonstran tewas terkena peluru 'tembakan peringatan' dari polisi!"
"Maka itu, untuk pelaksanaan May Day di negeri kita hari ini, polisi membuat persiapan ekstra agar tak mengulang tragedi Haymarket Square!" ujar Amir. "Apalagi pada Hari Buruh Sedunia kali ini semua organisasi buruh Indonesia di Jakarta bersatu melakukan aksi jalan bersama (long march) dari Bundaran HI ke Tugu Proklamasi! Di daerah-daerah buruh juga melakukan aksi sama!"
"Empat tuntutan diusung aksi buruh kali ini, kata koordinator aksi di Jakarta! Yakni, menolak outsourcing, membersihkan birokrasi dari korupsi, berantas mafia peradilan perburuhan, dan upah layak menuju kesejahteraan buruh!" tegas Umar. "Soal outsourcing, kalau selama ini perjuangan menghapuskannya karena dianggap menyaingi buruh yang ada dengan upah lebih rendah, kini justru demi perbaikan nasib pekerja outsourcing yang tak punya jaminan kepastian kerja dengan upah yang jauh dari memadai! Jadi, semangatnya mengembangkan solidaritas pada sesama buruh!"
"Maraknya mafia peradilan hukum perburuhan membuat buruh makin tak berdaya! Buruh selalu dikalahkan karena tak punya banyak uang, tegas koordinator aksi," tukas Amir.
"Semua tuntutan itu jelas bisa membuat aksi seronok, atau malah emosional dan panas! Untuk itu, para koordinator lapangan (korlap) diharap bijaksana menjaga tensi aksi untuk tidak menjadi rusuh dan anarki!" "Menjaga aksi tetap elegan hingga gerakan buruh disegani dan dihormati, lebih efektif dalam usaha mencapai tujuan perjuangan!" tegas Umar. "Cara efektif perjuangan meningkatkan kesejahteraan buruh lewat kemampuan bernegosiasi pemimpin buruh di tingkat bipartit! Kesepahaman buruh dan pengusaha untuk mewujudkan kemajuan usaha sebagai kepentingan bersama, bisa menjadi awal pemahaman pengusaha memenuhi kebutuhan buruh agar sejahtera! Jelas beda jika hubungan industrial buruh-pengusaha didasari semangat konflik—perusahaan digoyang terus, buruh pun merana panjang! Selamat demo Hari Buruh!" *** ---teaser---- Maraknya mafia peradilan hukum perburuhan membuat buruh makin tak berdaya!
"Semua tuntutan itu jelas bisa membuat aksi seronok, atau malah emosional dan panas! Untuk itu, para koordinator lapangan (korlap) diharap bijaksana menjaga tensi aksi untuk tidak menjadi rusuh dan anarki!" "Menjaga aksi tetap elegan hingga gerakan buruh disegani dan dihormati, lebih efektif dalam usaha mencapai tujuan perjuangan!" tegas Umar. "Cara efektif perjuangan meningkatkan kesejahteraan buruh lewat kemampuan bernegosiasi pemimpin buruh di tingkat bipartit! Kesepahaman buruh dan pengusaha untuk mewujudkan kemajuan usaha sebagai kepentingan bersama, bisa menjadi awal pemahaman pengusaha memenuhi kebutuhan buruh agar sejahtera! Jelas beda jika hubungan industrial buruh-pengusaha didasari semangat konflik—perusahaan digoyang terus, buruh pun merana panjang! Selamat demo Hari Buruh!" *** ---teaser---- Maraknya mafia peradilan hukum perburuhan membuat buruh makin tak berdaya!
0 komentar:
Posting Komentar