"SALAH satu repertoar film India adalah konflik antara orang kaya dan orang miskin! Si kaya menjadi penjahatnya, yang menindas dan merampas hak-hak kaum miskin!" ujar Umar. "Itu pula repertoar yang dipilih pemerintah dalam mengatasi masalah subsidi bahan bakar minyak (BBM)! Orang kaya diidentifikasi lewat pemilikan mobilnya di atas 1.500 cc, tak peduli mobilnya butut, dicap sebagai penyamun subsidi BBM yang ditujukan buat orang miskin, pemilik kendaraan di bawah 1.500 cc!"
"Model orang kaya film India itu Mister Takur, bos bandit serakah dan tak punya rasa kemanusiaan!" timpal Amir. "Ia serakah, meskipun sudah kaya raya, kerjanya mengusik dan merampas hak-hak orang miskin dengan cara semena-mena! Ia tak punya rasa kemanusiaan, dalam aksinya merampas hak si miskin itu kalau ada yang melawan dia perintahkan anak buahnya, 'Kurangi tinggi badannya 30 centimeter!' Maksudnya, penggal saja lehernya!"
"Demikianlah pembanditan yang dilakukan pada orang kaya Indonesia, dikesankan suka merampas hak kaum miskin dalam subsidi BBM!" tegas Umar. "Karena itu, kebiasaan buruk orang kaya itu harus dihentikan lewat membatasi penggunaan BBM bersubsidi bagi orang kaya! Tak kepalang, kebijakan itu didukung sebuah fatwa dari majelis ulama, haram hukumnya bagi orang kaya mengonsumsi BBM bersubsidi!"
"Untuk mengantisipasi pelaksanaan kebijakan itu, sejak jauh hari dianginkan ancang-ancang untuk diturunkannya polisi ke stasiun-stasiun pengisian BBM umum (SPBU) agar tidak terjadi kekacauan!" timpal Amir. "Dalam persiapan rapat kabinet membahas pembatasan konsumsi BBM buat orang kaya pekan lalu, bahkan juga telah diuji coba pengamanan SPBU oleh polisi dilapisi anggota TNI!
Pokoknya, kalau kebijakan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi itu nantinya jadi, para orang kaya yang sikapnya digolongkan seperti Mister Takur itu takkan bisa berkutik!" "Namun, kalangan pakar hukum tata negara mengecam pembanditan orang kaya dalam kebijakan pembatasan BBM itu!" timpal Amir. "Yusril Ihza Mahendra menggugat ke Mahkamah Konstitusi! Sedang Irman Putra Siddin tegas, pemahaman konstitusi atas subsidi BBM untuk rakyat yang terkait kekayaan alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat itu untuk seluruh rakyat, tak membedakan rakyat miskin dan kaya!" "Itu dia! Membedakan saja hak orang miskin dan kaya dalam pemanfaatan kekayaan alam tak boleh!" tegas Umar. "Apalagi membanditkan orang kaya, menciptakan pandangan publik bahwa orang kaya itu bandit jahat, jelas keterlaluan!" ***
Pokoknya, kalau kebijakan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi itu nantinya jadi, para orang kaya yang sikapnya digolongkan seperti Mister Takur itu takkan bisa berkutik!" "Namun, kalangan pakar hukum tata negara mengecam pembanditan orang kaya dalam kebijakan pembatasan BBM itu!" timpal Amir. "Yusril Ihza Mahendra menggugat ke Mahkamah Konstitusi! Sedang Irman Putra Siddin tegas, pemahaman konstitusi atas subsidi BBM untuk rakyat yang terkait kekayaan alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat itu untuk seluruh rakyat, tak membedakan rakyat miskin dan kaya!" "Itu dia! Membedakan saja hak orang miskin dan kaya dalam pemanfaatan kekayaan alam tak boleh!" tegas Umar. "Apalagi membanditkan orang kaya, menciptakan pandangan publik bahwa orang kaya itu bandit jahat, jelas keterlaluan!" ***
0 komentar:
Posting Komentar