Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Mesuji, Perambah Pakai Alat Berat!

"PERKEMBANGAN mutakhir kawasan Register 45 Mesuji, mencengangkan!" ujar Umar. "Perambah semakin ramai menduduki lahan di berbagai titik, bukan lagi membuat tenda, melainkan membangun pondok dengan menumbang albasia tanaman PT Silva Inhutani, bahkan secara terang-terangan menggarap lahan hutan register itu dengan memakai alat-alat berat dari ekskavator sampai grader!" (Lampost, 2-4) "Menurut media tersebut, gejala baru ini terjadi setelah Pemkab Mesuji di bawah pj. bupatinya urung melakukan penertiban perambah Register 45, padahal rencana itu telah tersiar luas!" kata Amir. "Sejak itu mungkin perambah melihat tak ada satu pun pejabat negeri ini yang betul-betul peduli terhadap perambahan hutan Register 45! Apalagi, hasil rumusan Tim Pencari Fakta (TPF) bentukan Presiden SBY untuk kasus Mesuji sudah menguap tanpa bekas! Tak ayal, perambah pun menjadi lebih leluasa menggasak hutan Register 45, bahkan tanpa sungkan lagi pakai alat berat!" 

"Keberanian perambah secara terang-terangan menggunakan alat-alat berat tersebut dibaca dengan logika formal, sebenarnya menantang penegak hukum yang berkewajiban melindungi dan mengamankan hutan dari perambah!" ujar Umar. "Tapi, jika dibaca pakai logika instrumental, dirambah dengan alat-alat ringan saja, cangkul, golok, dan celurit, aparat dan pemerintah daerah tak mampu menyelesaikan masalahnya, apalagi pakai alat-alat berat, aparat dan pemerintah daerah akan semakin tak berkutik!" "Kebenaran logika instrumental itu tentu masih harus diuji dengan pembuktian ke depan!" kata Amir.


 "Namun, dibaca dengan logika struktural, di mana setiap ada konflik terkait perusahaan, massa selalu di atas angin dibela aneka lembaga madani dan politisi sehingga meski dalam menjalankan tugas melindungi hak setiap warga negara termasuk milik perusahaan, polisi selalu dipojokkan dan dicerca! Itu justru pengalaman khas di Mesuji sehingga perambah bisa menyimpulkan polisi tak lagi memberikan perlindungan penuh terhadap perusahaan dalam menghadapi tekanan massa!" "Semua logika dan kesimpulan massa perambah itu jelas harus diuji, justru dengan keefektifan kerja aparat dan pemerintah daerah!" ujar Umar. "Jika kerja aparat dan pemerintah daerah tidak efektif, dengan kata lain terbukti perambah benar bahwa aparat dan pemerintah daerah cuma kerupuk yang mudah melempem, penggunaan alat berat oleh perambah akan jadi lazim dalam menjarah kawasan register dan hutan lindung di Lampung!" ***

0 komentar: