Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

SBY Meniru Mega 'Cuekin' Menteri!

"SUATU pengulangan political game dilakukan Presiden SBY dengan meniru perlakuan Megawati sewaktu menjabat presiden mencuekin dirinya selaku Menko Polsoskam, tak mengundangnya rapat kabinet meskipun menyangkut bidang tugas sang Menko!" ujar Umar. "Pengulangan dilakukan SBY selaku presiden dengan tidak mengundang ke rapat kabinet menteri-menteri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS)!" (Koran Jakarta, 17-4) "Mungkin sewaktu dicuekin Mega itu SBY merasa sakit sekali, serasa tersayat sembilu hatinya sehingga ia bagikan rasa sakit itu kepada para menteri PKS agar bisa merasakan sakitnya dicuekin!" timpal Amir. "Lebih pedih lagi kalau pencuekan itu dirasakan sebagai pelecehan pada bawahan dari suatu arogansi kekuasaan!"

"Tetapi, justru ketika pencuekan itu dinilai publik sebagai pelecehan oleh suatu arogansi kekuasaan, bisa menyulut simpati dan empati yang luas dari publik!" tegas Umar. "Simpati dan empati seperti itulah yang didapat SBY saat dicuekin Mega, dan tercatat sebagai benefit dalam pencalonan dirinya di Pilpres 2004! Karena itu, mengherankan juga kalau perlakuan seperti itu ia ulang kepada para menteri PKS, meskipun tak satu pun dari mereka akan tampil sebagai calon di Pilpres 2014!" "Kayaknya hal itu dilakukan SBY sekadar untuk melampiaskan kekesalannya!" tukas Amir. "Tetapi, kalau perlakuan kepada menteri-menteri PKS oleh publik tak dilihat sebatas pencuekan terhadap pribadi-pribadi menteri, tetapi lebih tertuju pada lembaganya—partai, tak ayal SBY layak dicatat sebagai penyumbang benefit yang amat penting bagi recovery dukungan PKS yang sempat melorot tajam akibat gelagatnya yang cenderung sempat lebih menghamba pada kekuasaan!"


 "Melorotnya posisi sampai ke bawah partai baru (NasDem) pada survei terakhir Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menempatkan posisi Partai Demokrat di urutan ketiga setelah Golkar dan PDIP itulah, alasan kenapa dalam episode penaikan harga BBM akhir Maret PKS terpaksa memihak kepentingan konstituen dengan siap menerima apa pun konsekuensi atau risikonya!" timpal Umar. "Oleh karena itu, ketika pencuekan kepada para menteri PKS oleh SBY terjadi sebagai konsekuensi sikap tegas PKS memihak kepentingan rakyat dalam episode harga BBM itu, dengan sendirinya bisa membawa nilai positif bagi recovery dukungan dan simpati publik pada PKS!" "Hal lazim penguasa harus menunjukkan soliditas kekuasaannya pada hamba-hambanya!" tegas Amir. "Tujuannya agar para hamba sadar pada realitas posisi dirinya sebagai hamba!" *** Tisser; Pencuekan itu dinilai publik sebagai pelecehan oleh suatu arogansi kekuasaan.

0 komentar: