"LAPORAN pers tentang pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Lampung (RSP Unila) mengesankan proyek multiyear 2011—2014 senilai Rp400 miliar itu jadi misteri—tak ada keterangan jelas duduk soal macetnya proyek sampai cuma tiang pancang belaka!" ujar Umar. "Penjelasan pihak Unila yang menyatakan dana tahap berikutnya belum turun maka tak bisa dikerjakan justru mengherankan, karena proyek sebesar itu lazim punya tahapan jadwal ketat! Untuk tahun pertama berbiaya Rp51 miliar sampai akhir 2011 seharusnya selesai sampai bentangan pelat lantai I, II, dan III pada enam gedungnya!"
"Dengan laporan pers seperti itu berarti belum turunnya dana tahap berikutnya karena proyek tahap pertama saja belum selesai!" timpal Umar. "Pokok masalahnya pun terlihat, proyek tahap pertama tak selesai sesuai jadwal! Untuk itu pihak Unila tak perlu sewot dengan pemberitaan pers yang mendorong agar proyek selesai sesuai jadwal, itu justru demi kepentingan Unila! Kontraktor yang bertanggung jawab atas proyek tersebut PT Pembangunan Perumahan (PP)—bukan Unila!"
"Artinya, Unila yang berkepentingan pada proyek itu seharusnya mencari tahu dan berusaha memastikan proyek berjalan sesuai tahapan yang ditetapkan!" tegas Umar. "Apalagi dibandingkan bangunan mal di seberang jalan yang dimulai waktu bersamaan kini tahap finishing! Lewat bandingan itu layak dikejar PT PP kenapa proyeknya macet atau meleset dari jadwal! Kalau blundernya pada subkontraktor tentu ada penalti dan bisa diganti untuk kembali mengejar jadwal!"
"Bahkan perlu disadari oleh siapa pun pelaksana proyek, RSP itu bukan cuma kepentingan Unila, tapi merupakan kepentingan rakyat Lampung—yang membutuhkan rumah sakit pendidikan!" timpal Amir. "Untuk itu, semua wakil rakyat asal Lampung di DPR dan DPD diharapkan proaktif ke semua pihak untuk mengusahakan agar proyek ini kembali ditangani dan selesai sesuai jadwal!
Dengan tindakan para anggota DPR dan DPD untuk itu diharapkan bisa mendorong proyek itu agar tak mengambang berkepanjangan!" "Misteri penyebab kemacetan proyek RSP Unila, dengan demikian, harus disingkap! Agar, semua pihak yang berkomitmen bagi kelancaran kembali proyeknya bisa lebih fokus mengatasinya, tak meraba-raba yang malah semakin tak efektif!" tegas Umar. "Usaha menyingkap misteri itu mirip mengisi puzzle, tapi potongan gambarnya berserak! Siapa pun punya potongan gambar—pihak Unila, Kemendikbud, dan lain-lain—harus diletakkan di frame, barulah rangkaian misteri itu tampak pola gambarnya!" ***
Dengan tindakan para anggota DPR dan DPD untuk itu diharapkan bisa mendorong proyek itu agar tak mengambang berkepanjangan!" "Misteri penyebab kemacetan proyek RSP Unila, dengan demikian, harus disingkap! Agar, semua pihak yang berkomitmen bagi kelancaran kembali proyeknya bisa lebih fokus mengatasinya, tak meraba-raba yang malah semakin tak efektif!" tegas Umar. "Usaha menyingkap misteri itu mirip mengisi puzzle, tapi potongan gambarnya berserak! Siapa pun punya potongan gambar—pihak Unila, Kemendikbud, dan lain-lain—harus diletakkan di frame, barulah rangkaian misteri itu tampak pola gambarnya!" ***
0 komentar:
Posting Komentar