"TAHUN 2012 bagi warga Lampung merupakan tahun penuh hikmah, kaya pelajaran bermasyarakat dan berbangsa!" ujar Umar. "Konflik di PT AWS, pertambakan udang terbesar Asia, berujung penutupan perusahaan oleh investor yang menyengsarakan ribuan buruh dan petambak mitranya tak tertangani semestinya, dari Mesuji merebak ke Jakarta tudingan pelanggaran HAM berat oleh aparat keamanan di Lampung!"
"Meski setelah diteliti Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) bentukan Presiden SBY video bukti yang diputar di DPR oleh tokoh-tokoh Mesuji atas panduan tokoh nasional terbukti itu video racikan dari peristiwa di Mesuji, Sumatera Selatan (bukan Lampung), dan unduhan dari kejadian di luar negeri, Lampung telanjur distigma sebagai tempat pelanggaran HAM berat!" timpal Amir.
"Stigma itu utamanya terhadap jajaran kepolisian yang bertugas mengamankan kawasan hutan Register 45 dari jarahan perambah, membuat polisi merasa terkekang dalam tugas menjaga ketertiban!"
"Akibat terkekang tudingan melanggar HAM berat itu, polisi menahan diri tidak maksimal menangani amuk massa di seantero Mesuji yang meruyak tersulut isu pelanggaran HAM berat itu!" tegas Umar.
"Pada episode itu kantor dan pabrik sawit PT BSMI dibakar massa, juga kompleks perkantoran Pemkab Mesuji!"
"Kepul asap konflik vertikal di Mesuji antara perambah dan warga lainnya melawan aparat negara dan pemerintah belum reda, kisruh parkir di Pasar Sidomulyo, Lampung Selatan, menyulut konflik horizontal antaretnis yang berakibat puluhan rumah penduduk dibakar!" sambung Amir.
"Penyelesaian konflik ini yang tak memuaskan salah satu pihak, berkembang jadi konflik vertikal: warga protes pemerintah kabupaten mengganti nama jalan protokol Kalianda dari nama tokoh masyarakat lokal dengan nama lain, membangun patung tokoh lain lebih besar dari patung Pahlawan Nasional Radin Inten II. Konflik vertikal ini berujung perubuhan patung yang lebih besar!"
"Lagi-lagi, akibat penyelesaian konflik itu tak tuntas, konflik horizontal lebih besar meruyak di Way Panji, menewaskan lebih 10 orang!" tegas Umar. "Tapi rupanya konflik tak boleh reda di Lampung! Pascakonflik antarmassa itu, konflik KPU versus Pemprov merebak dalam penentuan jadwal pemilukada! Konflik terakhir ini berlanjut ke 2013!" ***
0 komentar:
Posting Komentar