"NEGERI yang mengandalkan kemajuan ekonomi dan pertumbuhannya pada investasi (baca: penanaman modal alias kapital), secara sadar ia telah memilih jalan kapitalisme!" ujar Umar. "Tapi bagaimana jika di negeri itu tiada lagi investasi baru skala besar masuk? Semisal di Lampung, kiprah kapitalismenya sudah jauh hingga sulit mencari lahan untuk investasi baru bidang pertanian, tetapi dua tahun terakhir ini jangankan kapital baru yang masuk, malah kapitalis raksasa yang sudah ada hengkang!"
"Dalam dua tahun terakhir itu terjadi pada PT AWS eks Dipasena, pemilik tambak udang modern seluas 16.250 hektare yang saat diambil alih awal milenium ini nilai asetnya sekitar Rp20 triliun, lalu BSMI milik investor Singapura dengan ribuan hektare sawit beserta pabrik akhirnya dibiarkan ngangkrak, terakhir Silva Inhutani yang bulan ini memberhentikan 4.000 orang buruhnya akibat usaha hutan tanaman industrinya diduduki perambah!" timpal Amir. "Semua itu menggelar paradigma baru kapitalisme tanpa kapital!"
"Itu antara lain dari kapital besar yang kurang tertangani dengan baik oleh penguasa negeri keamanan dan kenyamanan usahanya hingga terjadi proses deindustrialisasi!" tegas Umar. "Ada pula penggembosan skala usaha, dialami tujuh perusahaan penggemukan sapi dengan pembatasan 40% impor sapi bakalan! Penggemukan sapi bukan cuma di kandang perusahaan, sebagian di kandang rakyat! Ketika kapasitas usahanya digembosi, yang pertama kena dampaknya kandang rakyat!"
"Tapi penggembosan jumlah impor sapi bakalan itu kan oleh pusat?" potong Amir.
"Tapi pemerintah negeri setempat diam saja!" tegas Umar.
"Seharusnya mereka protes, sebab pembatasan mengurangi kesempatan kerja, juga nilai tambah ekonomi negerinya!"
"Kapitalisme tanpa kapital itu bisa diakhiri jika tak terpaku pada investasi bidang pertanian!" timpal Amir.
"Untuk bidang manufaktur bahkan Lampung punya kawasan industri yang kavelingnya masih ada kosong!"
"Infrastrukturnya bagaimana?" tukas Umar. "Perusahaan yang ada disuruh bangun jalan sendiri! Padahal tugas perusahaan berproduksi menghasilkan aneka pajak untuk negara, dengan uang pajak itu pemerintah bangun jalan! Tapi ini, perusahaan harus bangun jalan sendiri, birokrat enak menikmati pajaknya! Begitulah kapitalisme tanpa kapital!"
0 komentar:
Posting Komentar