"AURA optimistis mewarnai Lampung Economic Outlook 2013 yang digelar Lampung Post dan Bank Indonesia Perwakilan Lampung, Senin!" ujar Umar. "Soalnya, rencana kerja pemerintah (RKP) dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memproyeksikan 2013 ekonomi Lampang akan tumbuh antara 7,09% dan 7,76%, setara proyeksi pertumbuhan nasional 7,0%! Itu berdasar potensi ekonomi Lampung menurut perhitungan Bappenas!"
"Perhitungan Bappenas tentu didasarkan dukungan fiskal terkait program-program yang telah, sedang, dan akan berjalan!" sambut Amir. "Artinya, sentuhan regulasi birokrat dan stimulasi fiskal jadi pendorong pertumbuhan terukur—berapa stimulan dicurahkan untuk apa (misal infrastruktur) menghasilkan apa (jalan) seberapa akan menumbuhkan berapa!"
"Kali-kali eksak perencana pembangunan itu jarang meleset, dengan syarat, skema regulasi jalan dan stimulan yang dicurahkan efektif di lapangan!" tukas Umar. "Cuma, kadang-kadang, pejabat daerah menganut paham laises faire, beranggapan kalau pemerintah tidur, ekonomi rakyat justru berjalan lebih lancar! Regulasi atau campur tangan pemerintah dalam ekonomi pun dikurangi kegencarannya!"
"Lantas, terkait stimulasi anggaran lewat infrastruktur?" kejar Amir.
"Bappenas mungkin telah menghitung curahan anggaran infrastruktur yang telah, sedang, dan akan dikucurkan lewat dana alokasi umum (DAU), tanpa menyimak anggaran daerah yang semua penerimaan dan pengeluaran dikelola dalam satu keranjang!" jawab Umar.
"Mirip laci warung desa, semua penjualan masuk laci itu, semua pengeluaran, jajan anak, bayar barang kanvaser yang laku, sampai angsuran perabot dapur! Anggaran daerah juga begitu, dari belanja pegawai, bantuan sosial, sampai studi banding eksekutif dan legislatif dikeluarkan dari keranjang yang sama! Akibatnya, bukan mustahil kalau anggaran merehab jalan yang dalam perhitungan Bappenas dilakukan 10 km, realisasinya bisa saja cuma 2 km!"
"Berarti, agar proyeksi Bappenas itu terwujud, Pemprov, pemkab, dan pemkot saksama dalam menjalankan regulasi dan program stimulasi fiskal terhadap pertumbuhan!" timpal Amir. "Sebab, tanpa regulasi dan stimulasi fiskal—pemerintah tidur saja—bisa tumbuh di atas 6,0%! Proyeksi Bappenas itu tak mengada-ada kalau pemda memberi polesan!" ***
0 komentar:
Posting Komentar