Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Gubernur, Bereskan Dipasena!

"DI antara pesan yang disampaikan Gubernur Sjachroedin Z.P. dalam pelantikan Bupati Tulangbawang Hanan A. Razak dan Wakil Bupati Heri Wardoyo, Senin, agar kepala daerah yang baru itu menyelesaikan masalah tambak udang Dipasena!" ujar Umar. "Kata Gubernur, ribuan karyawan dan petambak butuh bantuan mendapatkan kembali penghidupan yang normal dan wajar! Dalam pidato itu Gubernur juga menekankan pentingnya mengefektifkan investasi di Tulangbawang!" 

"Pesan Gubernur untuk membereskan Dipasena itu bisa dipahami, betapa area tambak udang supermodern terbesar di Asia yang semula jadi unggulan peraihan devisa, kini karyawan dan petambak plasmanya tak jelas nasibnya!" sambut Amir. "Mereka ada yang cari kerja di luar kawasan Bumi Dipasena, sebagian lagi bertambak udang secara tradisional di tambak yang kurang jelas status kepemilikannya! Itu tak sesuai dengan fasilitas pertambakan intensif yang mereka kelola!"

"Itu menyedihkan, karena di antara petambak sebenarnya tinggal sedikit lagi menerima sertifikat pemilikan tambak seperti rekan mereka di lokasi usaha tambak terdekat!" tegas Umar. "Untuk menyelesaikan konflik di Dipasena itu perlu dibentuk tim inventarisasi hak-hak petambak yang harus dipulihkan!" 

"Untuk itu, perlu dibentuk tim independen yang mengakomodasi kepentingan dan kewajiban para pihak terkait, menempatkan mereka pada posisi (domain) masing-masing dengan sifat hubungan antarpihak untuk bisa saling menjaga dan menghormati posisi pihak lain!" tukas Amir. 

"Kecenderungan untuk mengacak posisi dan urusan pihak lain dengan keluar dari domain sendiri bisa menyulut konflik!" "Tim yang dibentuk bersama Pemprov dan Pemkab Tulangbawang itu harus benar-benar independen, tidak mengemban kepentingan terselubung atau tersembunyi, semata-mata bekerja untuk mengefektifkan investasi bagi kepentingan kesejahteraan karyawan dan petambak khususnya, masyarakat Lampung umumnya melalui multiplier effect usaha pertambakan!" timpal Umar. 

"Tugas utama tim mengondisikan hubungan harmonis semua pemangku kepentingan dengan mewujudkan simbiosis mutualistis, saling mendukung agar bisa hidup bersama, tak ada yang mau hidup sendiri—apalagi dengan cara destruktif!" ***

0 komentar: