Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Menggali Kreativitas Siswa!

“INTI kurikulum 2013 yang materinya segera diuji publik, menggali kreativitas siswa!” ujar Umar. “Untuk itu, selain pemadatan dengan menggabungkan sejumlah mata pelajaran, hingga jumlah mata pelajaran berkurang, guru tak lagi terpaku pada buku paket, tapi justru mendorong siswa mencari sendiri ilmu pengetahuan dari luar buku paket!” 

“Kayaknya setelah hampir 30 tahun, kurikulum jalan melingkar kembali ke model kurikulum 1984 yang berfokus pada cara belajar siswa aktif—CBSA!” timpal Amir. “Bedanya, keaktifan siswa pada CBSA berkutat pada paket yang telah disiapkan, sedang pada kurikulum 2012 justru didorong aktif mencari di luar yang telah disiapkan! Jadi, kurikulum 2012 condong ke sistem pendidikan liberal!”

“Di situ masalahnya! Pendekatan berbeda butuh cara belajar-mengajar berbeda pula!” tegas Umar. “Perbedaan itu membawa perubahan dari guru sebagai pusat kebenaran di depan kelas, menjadi fasilitator bagi para siswa yang mencari sendiri pengetahuan dan nilai-nilai! 

Perubahan itu tidak sepele, bahkan bersifat fundamental bagi kebiasaan yang telah melembaga dalam diri para guru, harus diubah sesuai model guru kurikulum 2012!” “Mau berapa lama proses penyesuaian 2,9 juta guru se-Indonesia?” tukas Amir. 

“Bagaimana menatar untuk mengubah kebiasaan guru sebanyak itu, sertifikasi guru yang telah bertahun-tahun saja uji kompetensinya terhambat biaya! Berapa besar pula biaya menatar 2,9 juta guru, di balik kenyataan 62 persen guru di Indonesia tak pernah dapat pelatihan menurut hasil survei Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Agustus-November 2012! (Kompas, 6-12) Padahal, tanpa guru yang mumpuni, penerapan kurikulum baru bisa sia-sia!” 

“Kalau seumur kemerdekaan bangsa 62 persen guru belum pernah mendapat pelatihan, untuk melatih 2,9 juta guru jelas butuh anggaran besar sekali!” timpal Umar. “Biaya proyek penerapan kurikulum baru ini memang bakal besar! Terutama buku paket semua mata pelajaran untuk guru dan siswa, semua gratis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan! Tak ada lagi buku dari penerbit dan pengarang bebas bisa masuk sekolah!” “Pantas ngotot kurikulumnya dilabeli tahun 2013!” entak Amir. “Rupanya kurikulum baru itu proyek yang besar sekali!” ***

0 komentar: