Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Bersyukur, Harga Kopi Baik!

"BAGAIMANA sih, kata Pimpinan Bank Indonesia (BI) Lampung Gandjar Mustika, triwulan III 2012 ekonomi Lampung tumbuh 6,25% antara lain berkat volume ekspor kopi naik 218,24%?" tukas Umar. "Padahal, di lapangan, akibat cuaca ekstrem, hingga baru Oktober turun hujan, volume panen kopi rakyat turun, utamanya di sentra produksi kopi Lampung Barat!" 

"Kalau cermat membaca beritanya dipahami, volume ekspor kopi Lampung naik sampai 218,24% itu terjadi pada triwulan III 2012. Itu bisa terjadi karena kebetulan periode tersebut merupakan puncaknya musim panen kopi!" timpal Amir.

"Lalu kalau ia menyatakan harga ekspor kopi turun 3,75%, di lapangan (Lampung Barat) harga kopi asalan turun lazim akibat musim panen dari Rp18 ribu/kg menjadi Rp17.500/kg! Tapi, meski turun Rp500/kg, petani tetap bersyukur karena harga itu relatif masih baik bagi perekonomian mereka!" "Selain mayoritas petani Lampung Barat, juga menikmati baiknya harga kopi itu petani di Tanggamus, Lampung Utara, dan Way Kanan!" sambut Umar. 

"Itu menaikkan daya beli petani, sehingga cukup berarti dalam mendukung peningkatan konsumsi—sebagai kekuatan terpenting pertumbuhan ekonomi! Jadi, ekspor kopi sebagai unggulan pertumbuhan memang penting, tapi jauh lebih penting lagi multiplier effect-nya pada daya beli yang selain benar-benar dinikmati rakyat, juga mendongkrak konsumsi yang masih menjadi determinan pertumbuhan ekonomi Indonesia!" "Baiknya harga kopi bahkan selalu menjadi penyegar perekonomian daerah Lampung—utamanya perdagangan!" tegas Amir. 

"Itu karena uang hasil panen kopi benar-benar beredar di tangan rakyat, sehingga langsung berputar di pasar dan menstimulasi ekonomi secara umum! Beda dengan komoditas hasil perkebunan lainnya, meski harga baik panen melimpah, uang hasil panennya dikuasai maskapai majikan, uang hasil ekspor berhenti di kantor pusat perusahaannya di Jakarta, atau malah luar negeri!" 

"Baiknya panen dan harga kopi bahkan jadi petunjuk maju-mundurnya ekonomi rakyat sejumlah kabupaten di Lampung, terutama Lampung Barat yang punya 60.347,7 hektare tanaman kopi rakyat!" timpal Amir. "Bantuan pemda meningkatkan produktivitas, kualitas produksi, dan menyangga harga kopi pun jadi penentu peningkatan kesejahteraan rakyat!

0 komentar: