TAHUN 1436 Hijriah segera berlalu. Kita sambut kedatangan tahun baru
1437 Hijriah dengan semangat semakin mendekatkan diri kepada Allah, Sang
Maha Pencipta.
Mendekatkan diri dimaksud realitasnya suatu kondisi absolut, sifatnya mutlak, tak bisa ditawar-tawar dan tak bisa dielakkan. Setiap datang tahun baru, bilangan usia bertambah, jadi semakin dekat pula dengan waktu pulang memenuhi panggilan kembali ke haribaan Sang Pencipta. Mau atau tidak, tetap akan selalu semakin dekat dengan kepastian yang tak bisa dihindari, bertemu dengan-Nya.
Karena itu, tentu akan lebih baik kalau untuk hari yang sudah pasti tiba itu dibuat persiapan yang terbaik. Dengan kesiapan itu, diharapkan hari yang dinantikan itu akan benar-benar menjadi amat istimewa. Tahun baru ini saat yang tepat untuk mulai menyusun persiapan dimaksud, selayak mempersiapkan bekal pulang kampung saat mudik Lebaran.
Seperti Lebaran, dengan persiapan yang cukup datangnya hari istimewa itu disambut dengan riang gembira, sebagai puncak syukur atas kesempatan singgah sejenak di alam fana ini.
Bagi yang meninggalkan kekasih di kampung, hal terpenting untuk persiapan mudik adalah tidak pulang membawa tanda-tanda adanya saingan sang pujaan hati. Tinggalkan pengkhianatan cinta berupa kemusyrikan, jauhi hal-hal yang bersifat syirik. Kalau tanda-tanda syirik itu ada, pasti sang kekasih murka, tak ada lagi maaf atau ampun!
Di zaman modern, kemusyrikan bukan lagi semata menyembah berhala dalam wujud batu. Berhala modern bisa tersamar dalam pemujaan dan keyakinan dalam banyak hal, salah satunya dalam materi siaran media berupa ramalan nasib, seperti astrologi.
Orang yang diramalkan nasib atau takdirnya baik mudah terpengaruh dan percaya. Padahal, orang yang membuat ramalan itu sendiri tak tahu takdirnya bakal seperti apa.
Tapi dalam masyarakat tradisional variannya juga banyak. Dari ajimat yang membuat dirinya kebal atau aman dalam kedudukan dan jabatannya, sampai yakin batu akik yang dipakainya membawa keberuntungan bagi hidupnya. Para pemilik ajimat itu pada tahun baru 1 Muharam, yang juga disebut 1 Sura, ada yang membuat upacara merawat dan memuja ajimatnya supaya tuahnya tetap, bahkan tambah hebat.
Sebagai persiapan agar saat pulang kampung diterima atau disambut baik, tinggalkan dan jauhi semua hal syirik itu, yang bisa dinilai menduakan Dia. Rayakan tahun baru dengan tekad menyiapkan bekal mudik terakhir yang terbaik. ***
0 komentar:
Posting Komentar