Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

AS Bantu Membebaskan Marawi!

http://www.lampost.co/berita-as-bantu-membebaskan-marawi

PASUKAN elite Amerika Serikat (AS) sedang membantu Angkatan Bersenjata Filipina untuk membebaskan Kota Marawi dari kekuasaan kelompok milisi Maute yang pro-Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
"Sesuai permintaan Pemerintah Filipina, pasukan operasi khusus AS sedang mendampingi AFP (tentara Filipina) dalam operasi di Marawi guna membantu para komandan AFP di lapangan dalam perlawanan menghadapi Maute dan ASG (kelompok Abu Sayyaf)," ujar juru bicara Kedutaan Besar AS di Manila kepada kantor berita Reuters, Sabtu (Kompas.com, 10/6/2017).
Bantuan AS itu dikonfirmasi juru bicara militer Filipina di Marawi, Letkol Jo-ar Herrera, kepada kantor berita Agence-France Press, "Mereka tidak bertempur. Mereka hanya memberikan bantuan teknis."
Tapi, dia tidak memerinci bantuan teknis dimaksud. Sehari sebelumnya, Jumat (9/6), terlihat pesawat pengintai P3 Orion milik militer AS terbang di atas Kota Marawi.
Letkol Herrera mengatakan sebanyak 13 personel Marinir Filipina tewas dalam pertempuran terakhir. Jumlah itu menambah daftar serdadu Filipina yang tewas menjadi 58 orang sejak pertempuran di Marawi dua pekan lalu, sedangkan korban tewas di pihak milisi Maute tercatat sedikitnya 138 orang dan warga sipil 20 orang.
Kelompok Maute, yang dipimpin kakak-beradik Omar dan Abdullah Maute, masih menguasai Marawi walau mengalami gempuran berhari-hari. Milisi Maute mampu bertahan di wilayah itu berbekalkan terowongan antibom, senjata antitank yang disembunyikan di masjid, dan penguasaan medan dengan perisai manusia.
"Keuntungan dari musuh adalah penguasaan medan, mereka tahu di mana gang terkecil sekali pun dan mereka bebas untuk keliling," ujar Mayor Rowan Rimas, petugas operasi untuk Marinir Filipina di Marawi, dikutip AFP.
"Mereka tahu dari mana datang pasukan pemerintah dan di mana mereka berlindung. Mereka memiliki penembak jitu dan posisi tersebut mereka pertahankan dengan baik," kata Rimas.
Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana sebelumnya mengakui pimpinan militer tak menyangka milisi memberi perlawanan sekuat itu. Semula kekuatan militan diperkirakan hanya 100 orang bersenjata, namun nyatanya ada lebih dari 500. Mereka diperkuat sejumlah teroris asing dari Chechnya, Arab Saudi, Yaman, dan Indonesia.
Mereka memiliki gudang militer yang sangat besar, termasuk granat berpeluncur roket, senapan serbu bertenaga tinggi, dengan amunisi yang tak ada habisnya. Sebuah pelajaran, jangan pernah under estimate pada milisi. ***

0 komentar: