Artikel Halaman 8, Lampung Post Minggu 29-11-2020
11,3%, Proporsi Anak-anak
Terinfeksi Virus Covid-19!
H. Bambang Eka Wijaya
KETUA Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Yogi Prawira mengkhawatirkan proporsi anak-anak yang terinfeksi Virus Corona baru mencapai 11,3%.
"Proporsi anak-anak yang terinfeksi Covid-19 11,3%, artinya 1 dari 10 orang yang terinfeksi adalah anak di bawah usia 18 tahun. Ini proporsi cukup mengkhawatirkan," ujar Yogi dalam talk show BNPB bertajuk Hari Anak Sedunia Bebas Covid-19, Jumat (20/11).
Menurut Yogi, anak-anak yang terpapar Covid-19 sebagian besar memiliki gejala yang ringan, bahkan tanpa gejala yang angkanya mencapai 85%.
Namun ada anak-anak yang terpapar Covid-19 dengan kondisi kritis dan dirawat di dalam ICu. Sayangnya, di Indonesia keberadaan ICU khusus Covid-19 tekanannya harus negatif dan terisolasi.
Hanya saja dari sebagian anak-anak yang dirawat akibat Covid-19, kebanyakan terpapar dari orang yang tinggal serumah. Utamanya dari anggota keluarga yang bekerja keluar rumah.
Karena itu, IDAI berpesan agar orang tua menjalankan protokol kesehatan selama berada di luar rumah.
"Anak-anak juga bisa menularkan, kalau kita satu rumah ada berbagai kelompok usia, ada anak balita dan lansia herus hati-hati, berarti ada kelompok umur yang lebih berisiko," kata Yogi Prawira. (Kompas.com, 20/11/2020
Karena itu, agar anak terhindar dari paparan Covid-19, fisik mereka harus dijaga dengan baik. Selain itu, tetap menerapkan 3M: memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.
"Anak-anak butuh istirahat yang cukup, anak butuh beraktivitas fisik, makanan harus makanan rumah, dan vaksinasi harus diingatkan. Cakupan vaksinasi kita turun karena orang tua takut membawa anak ke layanan kesehatan," ujarnya.
Untuk menghindarkan anak-anak dari paparan Covid-19, psikolog Seto Mulyadi (Kak Seto) mengingatkan agar di masa pandemi ini keluarga menjadi kompak. Sebagai kelompok rentan paparan Covid-19, anak-anak harus diberi pemahaman untuk menjaga dirinya.
"Yang penting keluarga kompak jadi super tim. Kinci utamanya adalah komunikasi yang efektif dan anak jangan diposisikan sebagai bawahan yang harus menerima instruksi dan lain-lain, tapi sebagai teman," dalam talk show sama.
Di masa pandemi ini, lanjut Kak Seto, anak-anak belajar dari rumah dan mengalami kebosanan karena tak bertemu teman-temannya. Karena itu, orang tua pun harus memosisikan diri sebagai teman mereka sehingga tidak boleh menggunakan kekerasan. Sekaligus sebagai guru yang membimbing mereka belajar. ***
Selanjutnya.....