Artikel Halaman 8, Lampung Post Minggu 22-11-2020
Musim Hujan, Waspadai
Badai Petir dan Tornado!
H. Bambang Eka Wijaya
SEPANJANG akhir Oktober 2020 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan di berbagai daerah datangnya musim hujan yang diiringi badai petir dan angin kencang (sejenis tornado). Hal itu akibat fenomena cuaca ekstrem.
Badai petir dan guntur berlangsung singkat, saat awan tebal, hujannya lebat hingga hujan es dan angin kencang. Badai petir terjadi karena ada lapisan udara hangat yang lembab naik dalam arus besar yang deras ke wilayah atmosfer yang lebih dingin.
Presitipasi -- proses perubahan wujud dari uap air di atmosfer menjadi curah hujan -- terjadi ketika ada kandungan yang mengembun dan membentuk awan komulusnimbus yang menjulang tinggi.
Selanjutnya udara dingin akan jatuh ke bumi dan menghantam tanah dengan aliran angin horisontal yang kuat. Pada saat yang sama muatan listrik terakumulasi dengan partikel awan berupa tetesan air dan es.
Petir memanaskan udara yang melaluinya dengan sangat kuat dan cepat hingga memunculkan gelombang kejut suara ledakan dan gulungan guntur.
Dilansir dari Britannica, dikutip Kompas.com (13/11/2020), pelepasan petir sebenarnya terjadi ketika ada akumulasi muatan listrik yang besar.
Ketika ada badai petir, biasanya akan ada tornado. Hal itu akan terjadi jika badai cukup ekstrem dan disertai pusaran udara yang berputar-putar dengan konsentrasi yang kuat. Badai petir sering muncul didaerah beriklim sedang dan tropis.
Formasi dan struktur badai petir yang berupa gerakan atmosfer vertikal, gangguan yang paling sebentar tapi sangat hebat, melibatkan area udara yang naik dan turun. Badai petir memang tidak stabil dengan gerakan vertikal.
Setiap kali mulai hangat, hal itu akan muncul karena udara ringan ditimpa oleh udara yang lebih dingin dan berat. Hingga, udara yang lebih dingin cenderung tenggelam dan memindahkan udara yang hangat ke atas.
Badai petir diklasifikasikan berdasar karakteristik badainya. Karakteristiknya bergantung pada lingkungan meteorologi tempat badai berkembang.
Pertama badai letir terisolasi atau badai lokal. Strukturnya sebagian besar vertikal, berumur relatif pendek, tidak menghasilkan cuaca yang ganas di lapangan.
Kedua, badai petir multisel. Badai multisel yang 'terorganisir', garis badai memiliki arua naik dan turun yang berdekatan satu sama lain. Selnya silih berganti mendominasi gerak badainya.
Ketiga, badai supersel. Badai petir dan tornado paling kuat yang berumur panjang, bisa bertahan dua hingga enam jam. ***
0 komentar:
Posting Komentar