Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Jokowi Buka 'Food Estate' di Tapanuli!

Artikel Halaman 8, Lampung Post Senin 02-11-2020
Jokowi Buka 'Food Estate' di Tapanuli!
H. Bambang Eka Wijaya

 PRESIDEN Joko Widodo Selasa (28/10/2020) ke Kabupaten Humbang Hasundutan, Tapanuli, Sumatera Utara. Di sana ia menyerahkan 20.000 sertifikat tanah kepada warga, juga memastikan 'food estate' dibuka di daerah itu.
Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kementerian Pertanian mendorong pengembangan kawasan food estate (lumbung pangan) hortikultura berbasis korporasi di wilayah Dolok Sanggul itu. Dia sebutkan, tujuh investor siap terlibat dalam pengembangan food estate (Humbahas) dimaksud.
Ketujuh investor terdiri dari PT Indofood, PT Calbee Wings, PT Champ, PT Semangat Tani Maju Bersama, PT Agra Garlica, PT Agri Indo Sejahtera, dan PT Kàrya Tani Semesta.
Ia menjelaskan, tanaman hortikultura yang akan dikembangkan di food estate Humbahas adalah kentang, bawang merah, dan bawang putih.
Pilihqn tanaman food estate itu sesuai lokasi wilayahnya. Kabupaten Humbahas terletak di dataran tinggi (sekitar 900 meter di atas permukaan laut) berhawa sejuk, di Timur Danau Toba.
Dahulu minyak goreng di daerah itu dijual dalam bentuk batangan beku seperti sabun. Petani daerah itu dahulu juga bertani sayur mayur seperti kol, sawi, tomat dan sejenisnya. Sedangkan bawang merah, merupakan tanaman tradisional warga Samosir di tepi Danau Toba.
Total luas tanah yang dipersiapkan untuk food estate Humbahas, menurut Syahrul, mencapai 1.000 hektar pada tahun ini. Sumber dananya dari APBN untuk lahan seluas 215 hektar dan dari swasta untuk 785 hektar.
Lahan 215 hektar yang dalam penggaraoan tersebut akan dijadikan lahan percontohan.
Pengembangan di sisa lahan lainnya bergantung pada kesiapan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yang mengawal aspek lingkungan hidup, kata Syahrul. Sementara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ditugasi menyiapkan infrastruktur pendukung pertanian.
"Kementan hanya bisa masuk setelah KLHK dan PUPR serta lainnya selesai," imbuh Syahrul. (MoneyKompas, 28/10)
Dirjen Holtikultura Kementan Prihasto Setyanto mengatakan, sasaran yang ingin dicapai dari pembangunan food estate ini adalah penguatan kerja sama dan sinergitas petani dan stake holder terkait.
Sekaligus, meningkatkan kapasitas petani serta membentuk kelembagaan ekonomi petani (KEP) untuk pengembangan komoditas hortikultura dan penyiapan benih holtikultura bermutu.
Dengan food estate ini akan dibangun model industri hulu-hilir termasuk pascapanen dan nantinya, juga 'market place' seperti pasar modern. ***





0 komentar: