Artikel Halaman 8, Lampung Post Kamis 19-11-2020
Usai Libur Panjang, Covid Tembus 5.000!
H. Bambamg Eka Wijaya
HARI Jumat dan Sabtu (13-14/11) pekan lalu, angka harian positif baru infeksi Covid-19 di Tanah Air tembus 5.444 dan 5.272. Dokter Erlina Burhan di Jakarta menyatakan, kenaikan drastis itu terjadi akibat libur panjang dua pekan sebelumnya. (TV-one, 15/11:17.05)
Lonjakan kasus covid akibat libur panjang itu juga dirasakan di Lampung. Provinsi yang selama ini hjau, pekan lalu tiba-tiba nyaris kehabisan bed dan ruang isolasi buat pasien baru Covid-19.
Kejadian itu mengingatkan semua pihak untuk lebih keras mengamalkan protokol kesehatan, sebagai tanggung jawab pribadi terhadap dirinya sendiri. Sebab jika orang bertingkah menyepelekan protokol kesehatan lantas terinfeksi Covid-19, yang terancam 'kan jiwanya sendiri.
Sementara setiap warga, sembari menaati kebiasaan cuci tangan pakai sabun, pakai masker, dan menjaga jarak, berusaha untuk tidak membuat acara yang menimbulkan kerumunan. Acara yang menyangkut banyak orang bisa dilakukan secara daring.
Termasuk acara-acara rutin tradisional tahunan seperti syukuran (thanksgiving) pesta panen atau ruwat laut dan sejenisnya yang dilakukan akhir November, untuk tahun ini ditunda dulu.
Kemudian pemerintah, hentikan pengadaan libur panjang cuti bersama atau long weekend. Karena itulah yang terbukti menuyulut ledakan Covid-19 terakhir. Cuti bersama itu membuat warga seantero negeri ramai-ramai melakukan perjalanan liburan, sehingga kerumunan massa membeludak di segala pojok negeri.
Untuk dalam waktu dekat ini, libur panjang yang perlu penanganan dan kebijakan khusus untuk mencegah timbulnya klaster baru adalah pelaksanaan hari besar Natal dan Tahun Baru. Kalau saat Idul Fitri warga Muslim solat Ied di rumah masing-masing, bukan di masjid atau lapangan guna menghindari kerumunan, kebijakan sejenis pantas dipertimbangkan buat warga yang merayakan Natal dan Tahun Baru.
Artinya, sebelum vaksin Covid-19 tersedia dan terbukti efektif mengatasi masalah, semua pihak dalam masyarakat wajib untuk memperkuat pelaksanaan protokol kesehatan dari skala pribadi sampai kelompok sosial. Tidak lagi semata tergantung pada petugas atau aparat penerapan disiplin protokol kesehatan, sesama warga juga sudah saatnya untuk saling mengingatkan jika ada di antara warga yang lalai.
Implementasi protokol kesehatan adalah pelindung utama bagi warga dari ancaman terinfeksi virus Covid-19, sementara vaksin hanya alat bantu untuk mencegah terinfeksi. Jadi, jaga diri sebelum ada vaksin. ***
0 komentar:
Posting Komentar