Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Hasil Survei Pilkada Medan dan Solo!

Artikel Halaman 8, Lampung Post Selasa 24-11-2030
Hasil Survei Pilkada Medan dan Solo!
H. Bambang Eka Wijaya

COBLOSAN pemilhan umum kepala daerah (Pilkada) 9 Desember tiga minggu lagi. Hasil survei untuk Booby Nasuton di Medan masih tertinggal 15% dari lawannya, sementara di Solo Gibran unggul telak 49,7% lawan 1,6%, pemilih sisanya belum menentukan sikap.
Survei yang dilakukan Roda Tiga Konsultan 8-11 November 2020 untuk Pilkada kota Medan, hasilnya dirilis akhir pekan lalu mencatat, pasangan calon wali kota Bobby Nasution/Aulia Rachman untuk sementara meraih 37,3%.
Sedangkan lawannya Akhyar Nasution/Salman Alfarisi untuk sementara meraih 53,1%. Pemilih sisanya 9,6% belum menehtukan pilihannya.
Dengan demikian, dalam sisa waktu tiga minggu lagi Bobby Nasution dan pasangannya harus berpacu meningkatkan elektabilitas mengejar ketertinggalan dari lawan sejauh 15%.
Sementara itu, hasil survei Indonesian Public Institute (IPI) pada Aguatua 2020 (survei terbaru belum ada), pasangan Gibran Rakabuming Raka/Teguh Prakosa meraih suara sebesar 49,7%.
Sedangkan lawannya, pasangan Bagyo Wahyono/FX Supardjo yang maju lewat jalur perseorangan atau independen baru meraih 1,6%. Sedangkan sisanya sebanyak 47% lagi belum memutuskan pilihannya.
Potensi kemenangan Gibran cukup besar, karena sejak awal lawannya maju mengikuti Pilkada cenderung sekadar agar Gibran tidak melawan kotak kosong. Padahal jika melawan kotak kosong, sejauh peraihan suara masih di bawah 50% posisi Gibran lebih rawan. Karena kotak kosong bisa jauh lebih "seksi" bagi pemilih ketimbang pasangam calon dari jalur independen.
Lain cerita di Medan, tim sukses Bobby harus kerja keras mengejar ketertinggalan 15% dari pesaingnya. Posisi Bobby memang sebagai penantang melawan juara bertahan sang petahana.
Tapi pasangan Bobby diusung 8 parpol, yakni PDIP, Gerindra, PAN, Golkar, PPP, Nasdem, PSI Hanura, total 39 dari 50 Kursi DPRD Medan. Bahkan, masih ditambah lagi dengan Partai Gelora. Sementara petahana pasangan Akhyar Nasution hanya didukung dua parpol, yakni Partai Demokrat dan PKS.
Mungkin masalah ketokohan bagi Bobby yang relatif baru hadir di kota Medan, ia sekolah sampai selesai SMA di Lampung, sebagai faktor pembanding matematika politik kekuatan partai-partai pendukingnya menjadi kurang efektif. Apalagi yang dilawan perahana, yang pasti amat menguasai lapangan.
Tapi dengan kekuatan nyata partai-partai pendukungnya itu, bukan mustahil tim sukses Bobby akan mampu mengejar ketertinggalan dari lawànnya dalam waktu yang tersisa.
Kemungkinan selalu ada. *** 



0 komentar: