Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Harga Karet di Singapura Mulai Pulih!

Artikel Halaman 8, Rabu 25-11-2020
Harga Karet di Singapura Mulai Pulih!
H. Bambang Eka Wijaya

SAAT harga karet Tokyo melonjak 49% akhir Oktober (Buras, 3/11), di Singapura juga waktu itu mencapai 180,20 sen dolar AS per kg. Pekan lalu harga karet di Singapura antara 149 sen dolar AS -- 158,50 dolar AS per kg. Itu pertanda harga karet mulai pulih.
Data Bloomberg transaksi Kamis 19/11/2020 untuk kontrak Februari 2021 di pasar Singapura terpantau pada level 156 sen dolar AS per kg. Itu menguat 1,40 poin atau 0,61% dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya.
Dengan kurs Rp14.000/dolar AS, atau Rp140 per sen dolar, harga karet 156 sen per kg itu setara Rp21.840 per kg. Berarti harga karet bokar di kebun petani sekitar Rp10.000 per kg.
Prospek penguatan yang berkelanjutan harga karet cukup terbuka seiring tingkat permintaan yang tinggi dari sektor otomotif di Tiongkok.
Analis capital futures Wahyu Laksono kepada Bisnis.com (19/11/2020) menjelaskan, kondisi fundamental harga karet memang masih lemah. Meski demikian, prospek harga karet ditopang oleh tren kenaikan harga yang dialami oleh seluruh komoditas.
Menurit Wahyu, meski harga karet sempat tertekan tahun ini, pandemi virus Corona menjadi "berkah" tersendiri untuk komoditas ini. Pasalnya, di tengah produksi yang terhambat, permintaan terhadap karet utamanya dari Tiongkok mengalami lonjakan.
Tren harga karet ditopang oleh pembukaan kembali kegiatan ekonomi di Tiongkok. Saat ini, kenaikan angka penjualan mobil di Tiongkok mendukung kenaikan harga karet.
Kegiatan produksi otomotif di Tiongkok kini telah berjalan normal, pabrik-pabrik beroperasi dalam kapasitas maksimal. Pabrik-pabrik itu membutuhkan karet untuk membuat ban kendaraan.
"Permintaan mobil di Tiongkok saat ini juga masih tinggi karena populasi kelas menengah yang besar. Ini terlihat dari data manufaktur, penjualan dan ekspor kendaraan Tiongkok yang meningkat tahun ini," jelas Wahyu.
 Selain dari Tiongkok, permintaan terhadap karet juga didukung Amerika Serikat. Ini terjadi seriring kebutuhan AS terhadao sarung tangan karet yang digunakan oleh tenaga kesehatan dalam menangani pandemi corona.
Data sensus AS menunjukkan pada kuartal III/2020, jumlah impor sarung tangan karet khusus untuk tenaga medis melesat 57% menjadi 244 juta pasang. Sementara jumlah impor untuk jenis sarung tangan karet naik 28% menjadi 14,6 miliar pasang dalam waktu sama.
Selain itu, sukses pembuatan vaksin Covid-19 dari Pfizer dan Moderna, memicu harapan pemulihan ekonomi global, yang prospektif bagi harga karet. ***


 

0 komentar: