Artikel Halaman 12, Lampung Post Rabu 30-06-2021
67,3% Pasien Covid Anak Tanpa Gejala!
H. Bambang Eka Wijaya
BERDASARKAN analisis hasil penelitian Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman atas prevalensi gejala klinis Covid-19 pada anak, ditemukan 67,3% pasien Cobid-19 anak di bawah 18 tahun terpapar tanpa gejala.
Hasil studi yang dirilis dalam Journal of Clinical Virology seperti dilansir detikhealth Minggu 27/6/2021 ini menyebutkan, sisanya 32,7% ditemukan dengan gejala yang umumnya meliputi batuk (57,4%), kelelahan (39,7%), dan demam (36,8%).
Sementara itu, detikhealth Minggu malam (27/6) juga melaporkan betedarnya surat persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memvaksinasi anak usia 12 hingga 17 tahun. Jenis vaksin yang disetujui untuk anak tersebut adalah yang diproduksi PT Bio Farma dari bulk vaksin buatan Sinovac.
Adapun pertimbangan BPOM salah satunya adalah hasil uji klinis Fase I dan Fase II vaksin Sinovac rentang usia anak.
"Dari data keamanan uji klinik fase I dan fase II, profil AE Sistemik berupa fever pada populasi 12-17 tahun tidak dilaporkan dibandingkan dengan usia 3-5 tahun dan 6-11 tahun," jelas BPOM.
"Imunogenisitas dan keamanan pada populasi dewasa karena maturasi sistem imun pada remaja sesuai pada dewasa," lanjut penjelasan tersebut.
Meski demikian dijelaskan usia anak di luar 12-17 tahun belum bisa divaksinasi Covid-19 karena jumlah subjek pada populasi di luar usia tersebut masih terbatas. Karena itu, belum bisa disimpulkan apakah memvaksinasi Corona di luar 12-17 tahun adalah aman.
Poin lain yang disoroti BPOM untuk memberikan izin vaksin corona untuk anak usia 12-17 tahun adalah meningkatnya kasus Covid-19 anak. Angka kematian corona anak disebut BPOM mencapai 30% di rentang usia 10-18 tahun.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, berdasarkan data global, kasus Covid-19 pada anak usia 18 tahun ke bawah menunjukkan 99% bisa disembuhkan, jika dibandingkan kelompok usia 18 tahun ke atas.
Mengenai vaksinasi pada anak, sebelum izin BOIM keluar, Menkes sedang mendiskusikannya dengan Indonesian Technical Advisory Group, untuk kemungkinan memakai vaksin Sinovac dan Pfizer.
Vaksinasi Cobid-19 anak disarankan Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih, dengan menyatakan pendapat pakar bahwa vaksin aman untuk anak.
"Kami sudah minta itu kepada pemerintah untuk segera melakukan vaksinasi kepada anak, harus segera dimulai," ujar Daeng.
Terutama untuk pembelajaran tatap muka (PTM), perlu dilakukan vaksinasi kepada tenaga pendidikan dan anak. ***