Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Mikroplastik Ditemukan dalam Madu Lebah!

Artikel Halaman 09, Lampung Post Minggu 06-06-2021
Mikroplastik Ditemukan
dalam Madu Lebah!
H. Bambang Eka Wijaya

PENELITIAN tentang lingkungan di Denmark menemukan partikel mikroplastik dalam madu lebah. Penelitian dilakukan terhadap 19 sarang lebah. Sembilan dari pusat kota Kopenhagen --Ibu Kota Negara itu-- dan 10 sisanya dari pinggiran kota dan pedesaan.
Selain dari serbuk sari yang mereka kumpulkan dari putik bunga, mikroplastik juga tertangkap dari udara saat lebah terbang mencari makan. Tubuh lebah juga berbulu, hingga terpapar mikroplastik dari polusi udara.
Menurut peneliti, temuan ini juga bisa digunakan untuk melihat polusi dan mengukur keberadaan mikroplastik di udara. Termasuk juga menjelaskan prevalensi mikroplastik dalam madu.
Mikroplastik sendiri tercipta dari penguraian benda-benda plastik dan karena ukurannya yang sangat kecil, mikroplastik bergerak baik melalui udara maupun air, menyebar ke mna-mana termasuk bagian terpencil Antatartika.
Mengutip IFL Science, Sains-Kompas.com Kamis (27/5/2021) menulis, lebah telah berevolusi untuk memiliki tubuh berbulu yang digunakan untuk mengambil serbuk sari. Bulu tersebut diisi secara elektrostatis selama penerbangan untuk membantu benda-benda menempel.
Namun menurut penelitian yang diterbitkan dalam Science of The Total Environment, sekitar seperenam dari semua partikel yang ditemukan pada lebah yang diteliti, peneliti menemukan adanya mikroplastik.
Dari jumlah tersebut, 52% adalah fragmen dan sekitar 38% adalah serat. Tigabelas jenis polimer ditemukan pada lebah, dengan jenis yang paling umum adalah poliester, setelah itu polierilen, dan polivinil klorida.
Lebih lanjut, penelitian menyebut jika lebah madu kota memiliki lebih banyak mikroplastik pada tubuhnya, tetapi tidak lebih banyak dibandingkan dengan lebah pedesaan.
Ini mengindikasikan, penyebaran angin di area yang luas bisa menjadi faktor penyebabnya.
Meski begitu sumber mikroplastik ini tak jelas. Bisa dari praktik peternakan lebah, seperti pakaian dan peralatan, yang bisa meninggalkan jejak plastik di sarangnya.
Atau bisa juga dari lingkungan yang lebih luas, seperti bukti yang menunjukkan polusi mikroplastik ada di udara, tanah, dan air.
Kemudian mikroplastik bisa menempel pada lebah dengan berbagai cara, misalnya mungkin saja serat tersangkut pada serangga saat terbang.
Temuan partikel mikroplastik dalam madu lebah dari Denmark yang terkenal rendah polusinya, menujukkan semakin banyak bahan pangan yang terpapar mikroplastik setelah hasil laut yang lebih dahulu terpapar miktoplastik. ***




0 komentar: