Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Bukan Isu, Ada Teroris Asal Lampung!

"MIN, teman-teman ponakanmu yang jualan keset dan sapu lidi beritahu, sebaiknya jangan jualan dulu!" bisik Temon. "Karena teroris asal Lampung yang ditangkap Densus 88 disebut kerjanya jualan keset dan sapu lidi! Kasihan, nanti mereka dikira teroris!"

"Jangan menyebar isu!" sambut Temin. "Mana ada teroris asal Lampung!"


"Ini bukan isu, bukan rumor!" entak Temon. "Tapi kenyataan, dua tersangka teroris asal Lampung dua hari berturut ditangkap Densus 88 di Jawa Tengah! Pertama ditangkap Ahmadi alias Ahmad Jenggot yang mengaku di Lampung jualan keset dan sapu lidi! Lalu kemarin ditangkap lagi Abdul Somad, juga disebut teroris asal Lampung!"

"Jadi bukan isu, ada teroris asal Lampung!" timpal Temin. "Sejauh mana keterlibatan mereka?"

"Menurut berita Metro TV semalam, Ahmadi kurir penghubung antara kelompok Palembang dan kelompok Cilacap!" jelas Temon. "Sedang Abdul Somad belum diumumkan polisi, sejauh mana perannya dalam jaringan terorisme!"


"Kalau belum ada bukti tersangka yang ditangkap begitu, sungguh, aku tak percaya ada teroris asal Lampung!" timpal Temin. "Meski begitu tetap saja terasa aneh, dari Lampung bisa muncul teroris!
Apa ada alasan, Lampung melahirkan teroris?"

"Sama sekali tak ada alasan, karena di Lampung selama ini tak pernah terdengar adanya ajaran radikal yang bisa memicu kemunculan terorisme!" tegas Temon. "Ahmadi juga, menurut aparat desanya di Jawa, meski dulu ikut orang tuanya transmigrasi ke Lampung, terkontaminasinya oleh terorisme lebih cenderung dari pergaulan terakhir dengan anasir teroris yang telah ditangkap lebih dulu! Penangkapan itu membuat dia katakutan dan menyerahkan diri lewat aparat desa!"

"Aku berani jamin, Abdul Somad yang tertangkap belakangan juga bukan terkontaminasi terorisme di Lampung!" entak Temin.

"Jangan tergesa menyimpulkan! Kita lihat dulu hasil penyelidikan yang berwajib!" tegas Temon. "Meski harapan kita sama, jangan sampai ada alasan yang memungkinkan terorisme lahir di Lampung! Untuk itu, menjadi tugas bersama kita warga Lampung untuk menjaga dan memelihara kondisi daerahnya agar tetap tidak memberi peluang sekecil apa pun bagi lahirnya terorisme!"


"Sikap tegas setiap warga Lampung untuk tidak mau kompromi sedikit pun dengan segala bentuk terorisme, menjadi penentu ke depan dalam menutup peluang terorisme untuk bersemi di daerah ini!" timpal Temin. "Dengan semangat antiterorisme pada warga yang sedemikian pula, setiap ada hal-hal aneh yang berindikasi menjurus ke arah munculnya gerak-gerik terorisme, akan lebih cepat terendus oleh warga!"


"Pokoknya ini harus menjadi kali terakhir ada teroris bisa disebut berasal dari Lampung!" tegas Temon. "Untuk masa selanjutnya, no way!" ***

1 komentar:

9 Oktober 2009 pukul 21.27 arya apandi mengatakan...

Teliti lebih mendalam isu tersebut demi keamanan rakyat kita.