Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Simbolisme Tangan Kepala Daerah!

"KALAU Batara Guru sebagai eksekutif penguasa kayangan dilukiskan bertangan empat, karena banyaknya masalah yang harus ditangani, kenapa kepala daerah sebagai eksekutif penguasa di bumi cuma bertangan dua?" tanya cucu. "Bukankah tugas kepala daerah juga banyak?"

"Beda gambaran simbolis wayang dan simbolisme dalam kenyataan hidup manusia, khususnya lagi tangan kepala daerah!" jawab kakek. "Secara simbolis, tangan kepala daerah seperti realitasnya tangan manusia, cuma dua! Tangan kanannya yang mengatur semua aparat dan menjalankan fungsi pemerintahan di daerahnya! Kepala daerah boleh gonta-ganti datang dan pergi, struktur pemerintah sebagai tangan kanan kepala daerah selalu siap di tempatnya!"

"Kalau begitu tangan kanan kepala daerah adalah sekretaris daerah (sekda), yang membawahi semua staf dari asisten, biro sampai seksi!" tebak cucu. "Lalu tangan kirinya siapa, kalau semua staf praktis di bawah sekda, bagian tangan kanan?"
"Tangan lain kepala daerah adalah wakil kepala daerah, baik wakil bupati atau wakil

wali kota!" tegas kakek. "Tampak, dengan begitu secara simbolis tangan kepala daerah cukup dua!"

"Tapi dengan gambaran simbolis yang kakek buat, sekda lebih diuntungkan, sebagai tangan kanan!" tukas cucu. "Tangan kanan, selain menangani tugas-tugas utama kepala daerah, juga dipakai untuk menyuap makanan ke mulut, untuk salaman dan lain-lain yang serbamenyenangkan! Sedang tangan kiri, cuma untuk cebok! Atau, tugas lain yang kurang menyenangkan!"
"Simbolisme yang melekat pada fungsi tangan kanan dan kiri seperti kau uraikan itulah yang justru cenderung benar-benar dirasakan banyak wakil kepala daerah!" tegas kakek. "Pokoknya banyak wakil kepala daerah merasa diposisikan pada fungsi yang kurang menyenangkan! Gejala seperti itu bisa membuat hubungan kepala daerah dan wakilnya jadi kurang harmonis!"

"Tapi, bukankah simbolisme itu alamiah, dalam arti sesuai dengan sistem pemerintahan yang berlaku, tak bisa tidak sekda sebagai unsur pemerintah yang permanen dengan perangkat birokrasinya memang harus menjadi tangan kanan kepala daerah yang secara formal dipilih dari luar birokrasi!" timpal cucu. "Sedang wakil kepala daerah, sekalipun dalam chart struktur organisasi berada satu kotak dengan kepala daerah, secara fungsional tak bisa menggantikan atau mengambil alih fungsi sekda sebagai tangan kanan kepala daerah!"

"Justru karena dalam chart struktur organisasi wakil kepala daerah itu satu kotak dengan kepala daerah, seharusnya bukan sekda sebagai padanan fungsionalnya!" tegas kakek. "Ia juga bagian dari kepala daerah--yang harus disuapi tangan kanan! Artinya, wakil kepala daerah juga harus dijadikan bagian yang menyenangkan!" ***

0 komentar: