NENEK ke rumah cucu membawa pisang dan sayuran sebagai oleh-oleh. Makan malam, bawaan nenek terhidang, genjer dan gambas--petula--tampil dalam hidangan berbeda!"Ayo dimakan, nenek pilih sayuran berserat tinggi!" ajak nenek."Dari mana Nenek tahu soal sayuran berserat?" sambut cucu."Di televisi kan sering disiarkan!" jawab nenek.
"Genjer itu alot seratnya, bisa tetap utuh sampai dikeluarkan dari perut! Sedang gambas, apalagi yang sudah tak terlalu muda seperti yang nenek bawa, seratnya sekuat sabut kelapa, hingga bisa dijamin kotoran dalam perut dan telur cacing akan tersapu bersih dibuatnya!"Cucu tercengang. "Tapi Nek, yang dimaksud serat pada buah dan sayuran di televisi itu bahan pelembut makanan untuk dicerna, sekaligus jadi pelicin buat pengeluaran kotoran dari perut! Jadi bukan serat seperti sabut penggosok karat dari lingkar sepeda!""Bahasa Inggris untuk serat yang kau maksud apa?" kejar nenek."Bahasa Inggrisnya fiber!" jawab cucu,"Lantas fiber optic atau serat optik untuk kabel multimedia bentuknya seperti apa? Apakah seperti pelunak atau pelicin batang panjat pinang?" entak nenek.
"Cuma, bagaimana memasukkan sabut gambas ke dalam perut bangsa?" tanya cucu."Kan sudah dilakukan dengan perintah konstitusi membentuk Komisi Pemberantasan Korupsi--KPK!" tegas nenek. "Jadi, KPK itu serat keras pembersih kotoran dalam perut seperti cacing yang licin dan terbukti sering lolos dengan pembersihan oleh serat lunak! Bukan berarti serat lunak tak penting, tetap penting, namun cuma membersihkan perut dari kotoran yang sesuai dengan sifat-sifat serat lunak! Sedang serat keras jelas, segala bentuk kotoran bisa dia jerat dan sapu bersih!""Akhirnya tahu juga aku maksud nenek" tebak cucu. "Agar perut kita bersih dari segala jenis dan bentuk kotoran, serat lunak dan keras digunakan secara saksama! Kalau serat lunak dan keras malah saling menghabisi, seperti gejala yang membersit, justru cacing dan segala kotoran jahat dalam perut yang pesta pora!" ***
0 komentar:
Posting Komentar