"DARI tadi kau putar tutup gelas selayak gasing!" tukas Umar. "Mau menebak soal apa?" "Mau tahu akhir gasing politik rekapitulasi hasil pemilihan umum presiden--pilpres!" jawab Amir. "Saksi dari pasangan capres Mega-Pro di sejumlah provinsi, seperti Lampung dan Sumut, tidak menandatangani hasil rekapitulasi KPUD!"
"Dengan tutup gelas bulat tanpa mata panah penunjuk begitu, kau putar terus pun tak akan menunjukkan arah tertentu!" tegas Umar. "Itu bisa berarti, diputar seperti apa pun gasing politik, hasil rekapitulasi pilpres akan tetap bulat seperti tutup gelas itu! Karena menurut Undang-Undang (UU), tanpa ditandatangani saksi dari capres pun hasil rekapitulasi KPU tetap sah! Jadi tak perlu pusing menebak arah gasing politik!"
"Para saksi tingkat provinsi itu cuma menjalankan instruksi dari pimpinan nasionalnya!" tegas Umar. "Instruksinya, melaporkan semua masalah di daerahnya selama proses pilpres!"
"Itu lagi! Selain tak menandatangani rekapitulasi KPU, mengirim semua masalah dalam pilpres!" entak Amir. "Pasti ada gasing politik yang masih berputar! Perputaran gasing itu harus kita tebak!"
"Arah terjauhnya sebatas dinamika demokrasi, seperti minderheits nota, karena secara legal formal semua itu tak bisa membatalkan hasil pilpres!" tegas Umar. "Tapi harus diakui, segala bentuk catatan tentang kekurangan yang terjadi dalam proses pilpres itu amat penting bagi memperbaiki sistem pemilihan umum kita, hingga proses demokrasi negeri kita semakin mendekati kesempurnaan dari waktu ke waktu!"
"Soal suhu bisa panas di tahap akhir proses pilpres cuma ramalan intel, yang tugasnya memang harus melihat kemungkinan terburuk!" timpal Umar. "Ramalan itu tak mengalkulasi kedewasaan partai politik di negeri kita dalam berdemokrasi! Dengan kedewasaan partai politik kita dimaksud, pilihan jalan damai pasti diutamakan! Soal pilihan ini tak perlu diragukan! Pimpinan nasional partai politik belum terlalu gila kekuasaan, sehingga rela mengorbankan massa pendukung setia partainya hanya untuk melampiaskan ambisi politik di luar akal sehat! Artinya, suhu panas dalam gasing politik pematangan demokrasi hanya terjadi dalam dialektika!" ***
0 komentar:
Posting Komentar