Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Gayus, 'Dragonfly' Bernama Besar!


"NAMA besar Dragonfly, harfiahnya naga terbang, memberi kesan pada naga dalam legenda China atau film barat—makhluk penyembur api bermulut panjang mirip komodo—naga asli purbakala!" ujar Umar. "Kesan itu keliru! Wajah aslinya justru bulat, sangar dengan mata besar dan taring menonjol! Dialah Dragonfly (Order odonata), sejenis capung alias kinjeng, serangga pemangsa sesama serangga—nyamuk, lalat, semut—makhluk kecil yang dilabeli nama besar, naga terbang!"

"Mirip 'pegawai kecil' golongan III/a Gayus H.P. Tambunan yang memangsa banyak sesama masuk penjara, dari perwira polisi sampai hakim!" sambut Amir. "Sang Dragonfly ini pun dari dalam tahanan polisi leluasa terbang keluar, sampai Bali, Singapura, Kuala Lumpur, dan Makau!"


"Terdakwa mafia pajak dan mafia hukum itu juga dilabeli nama besar, tak kepalang, oleh Presiden SBY saat eman-eman agar kasus Gayus tetap ditangani polisi!" tegas Umar. "Lalu dari segala penjuru ikut memberi label nama besar! Patrialis Akbar dan Ito Sumardi menyebut ada sindikat besar di belakang Gayus yang membiayai selama ia dalam tahanan! Adnan Buyung, lewat kasus Gayus bisa dibongkar tuntas gembong mafia hukum dan mafia pajak! Dan lain-lain, hingga terakhir DPR tak mau ketinggalan membentuk Panitia Kerja Gayus Tambunan!"

"Tak ubahnya Dragonfly yang setiap hinggap mengembangkan keempat sayapnya yang lebar dan transparan, Gayus dalam pembelaan dirinya di pengadilan mengembangkan kasusnya dengan menyebut tokoh-tokoh besar di kepolisian dan kejaksaan yang disuap pengacaranya, Haposan Hutagalung! Tak lupa, ia sebut mafia kelas kakap bersarang di Ditjen Pajak, sedang dia sendiri cuma pemain kelas teri!" timpal Amir. "Mungkinkah Gayus 'Dragonfly' Tambunan mengepakkan sayapnya memangsa tokoh besar mafia hukum dan mafia pajak yang dia ungkap di pengadilan?"

"Kalau Gayus sendirian, meski seperti Dragonfly yang dilabeli nama besar, kemampuannya tetap terbatas hanya bisa memangsa nyamuk dan lalat!" tegas Umar. "Jika tak ada lembaga penegak hukum yang benar-benar serius membongkar tuntas mafia hukum dan mafia pajak lewat kasus Gayus, yang terjadi cuma seperti selama ini, kasus Gayus dibonsai justru untuk melindungi mafia hukum dan mafia pajak tetap nyaman beroperasi di sarangnya!"

"Maka itu banyak yang mendesak KPK mengambil-alih kasus Gayus!" timpal Amir. "Tapi apa benar, KPK sekarang sehebat ekspektasi amat tinggi itu—hanya memperalat capung berlabel nama besar naga terbang—mampu memangsa macan?" ***

0 komentar: