"INFLASI kelompok pangan 15,64% pada 2010, jauh di atas inflasi nasional 6,96%, terlihat membuat pemerintah panik!" ujar Umar. "Pagi-pagi awal tahun 2011 pemerintah membuat kebijakan membebaskan bea masuk impor bahan pangan seperti beras, gandum, kedelai, dan pakan ternak! Kebijakan itu, masih diperkuat dengan mengimpor beras 1,2 juta ton!"
"Usaha mengamankan agar ketersediaan pangan dengan harga tetap terjangkau juga didorong oleh iklim ekstrem yang melanda seantero bumi!" timpal Amir. "Ke dalam negeri, pemerintah akan memberikan ganti rugi biaya tanam dan sarana produksi kepada petani atas tanaman padi yang fuso atau gagal panen akibat banjir! Ini hal baru di negeri kita, pelaksanaannya masih harus diuji!"
"Gerak cepat pengamanan itu didorong kenyataan harga pangan dalam negeri kini sudah amat tinggi, masih diperparah ekses iklim ekstrem yang belum berakhir hingga pasokan tak lancar—truk menumpuk di sejumlah penyeberangan!" timpal Amir. "Di sisi lain, dengan iklim ekstrem mendunia, stok pangan di pasar internasional juga menipis hingga harganya cenderung untuk terus naik!"
"Dengan paduan masalah dalam dan luar negeri itu jadi tak mudah pemerintah menekan harga pangan dalam negeri!" tebak Umar. "Hal itu tak bisa disepelekan dengan
"Itu menunjukkan tantangan yang kita hadapi jauh lebih berat, sehingga kebijakan bebas bea impor pangan dan impor beras 1,2 juta ton yang merugikan nilai tukar petani (NTP) ditempuh dengan kompensasi penggantian gagal panen bagi petani!" timpal Amir. "Sebatas teori semua itu oke! Cuma implementasinya, janji mengganti ternak korban erupsi Merapi yang cuma terkait empat kabupaten saja—Sleman, Klaten, Boyolali, Magelang—hingga kini belum terealisasi dengan baik! Bayangkan kalau cara kerja serupa dipakai menangani penggantian gagal panen di seluruh Tanah Air!"
"Tantangan utama kebijakan mengamankan harga pangan tampak justru pada birokrasi pemerintahan itu sendiri!" tegas Umar. "Intinya bahkan, pada konsistensi Pemerintah Pusat dalam merealisasikan janji-janjinya! Kalau terus mencla-mencle, pagi tempe sore kedelai, tren kenaikan harga kebutuhan pokok di pasar yang sekarang masih terus menanjak, susah diatasi! Dan, beban hidup rakyat pun terus bertambah berat!" ***
0 komentar:
Posting Komentar